Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Arena Berkuda masih Terkendala

Ghani Nurcahyadi
18/10/2016 09:55
Arena Berkuda masih Terkendala
(Antara/Reno Esnir)

PEMBANGUNAN arena ketangkasan berkuda (equestrian) Asian Games Jakarta-Palembang 2018 masih menyimpan masalah. Pasalnya, hingga saat ini proses pembangunan arena di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur, itu masih pada tahap penaikan muka tanah.

Bukan itu saja, kawasan Pulo Mas pun belum mendapatkan sertifikat bebas penyakit dari Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

Direktur Utama PT Pulo Mas Jaya, Landi Rizaldi, mengungkapkan belum bisa dibangunnya lapangan untuk tiga nomor pertandingan equestrian karena perizinan dari Federasi Equestrian Internasional (FEI) baru keluar pada 5-6 Oktober lalu. Persetujuan FEI baru didapatkan setelah delegasi federasi itu datang ke Indonesia.

“Sebenarnya kita sudah minta untuk 24 Agustus, tapi karena sedang Olimpiade, tidak ada perwakilan FEI yang bisa datang saat itu. Kita coba datang ke Swiss, tapi tidak ada orang di kantornya. Baru kemudian ada yang datang pada Oktober, tapi kemudian ada sedikit perubahan rencana dalam desain,” kata Landi di Jakarta, kemarin.

Perubahan yang dimaksud Landi ialah jumlah lapangan yang akan dibangun. Sebelumnya direncanakan dibangun delapan lapangan, tapi kini hanya lima lapangan, yang terdiri atas lapangan utama, ­lapangan pemanasan, lapangan indoor, lapangan latihan, dan lapangan pengumpul tempat kuda mengantre sebelum bertanding.

Dengan baru turunnya persetujuan FEI, PT Pulo Mas baru bisa membuka proses lelang pembangunan lapangan berkuda. Sejauh ini sudah tujuh calon kontraktor yang semuanya berasal dari BUMN yang sudah mengambil dokumen lelang. Pembangunan diharapkan berjalan Desember mendatang, dengan waktu pengerjaan selama satu tahun.

Terkait dengan sertifikat bebas penyakit, Landi menambahkan pihaknya sudah meminta OIE untuk melakukan pengawasan terhadap kawasan seluas 35 hektare itu. Permintaan OIE untuk datang dilayangkan melalui surat Gubernur DKI Jakarta kepada Kementerian Pertanian yang akan meneruskan kepada OIE.

Sebelum OIE datang, Landi mengatakan masih harus mengurus kuda pacu ang dimiliki Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) yang masih ada di Pulo Mas. “Kita berencana melakukan langkah hukum jika tidak dipindahkan karena untuk dapat sertifikat harus bersih dari semua jenis binatang,” ujar Landi.

Sementara itu, di arena velodrom, proses pembangunan masih berkutat pada pembangunan fondasi. Manajer proyek velodrom dari PT Jakarta Propertindo, Iwan Takwin, menegaskan pembangunan velodrom masih sesuai rencana. “Progres pembangunan sekarang sudah 15%. Sampai akhir tahun diharapkan sudah 25%. Velodrom ditargetkan selesai pada Juni 2018,” katanya.

Bisa digunakan
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang juga Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir meminta saat pelaksanaan test event 2017 mendatang, satu menara wisma atlet sudah bisa digunakan untuk menampung atlet dari 10 cabang olahraga.

“Saya cukup terkejut dengan pembangunannya yang cepat. Saya harapkan pada 2017 nanti bisa digunakan satu menara untuk menampung atlet yang berlaga di test event. Di situ kita coba semuanya, dari manajemen, konsumsi, transportasi, dan yang lainnya,” kata Erick. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik