Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Inspirasi dari Maulwi Saelan

Ant/Sat/R-4
11/10/2016 08:23
Inspirasi dari Maulwi Saelan
(Dok. TOP SKOR)

KETUA Umum PSSI periode 1964-1970, Maulwi Saelan, meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta, kemarin. Pria yang juga dikenal sebagai kiper legenda­ris tim nasional Indonesia itu mengembuskan napas terak­hirnya pada usia 90 tahun di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta.

Maulwi meninggal dunia pukul 18.30 WIB setelah mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga pekan. Sebelum meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Maulwi sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah kurang lebih tiga pekan.

Tidak ada penyakit khusus, tetapi organ tubuhnya yang sudah menua diduga mengalami penurunan fungsi, khususnya pada paru-paru. Rencananya, jenazah pria yang juga pernah menjadi pengawal mantan presiden Soekar­no itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini.

Mantan pemain timnas Kurniawan Dwi Yulianto menyebut almarhum Maulwi Saelan sebagai tokoh inspirasi bagi sepak bola Indonesia. “Beliau adalah pemain hebat, banyak cerita positif yang saya terima. Bahkan beliau juga bisa memimpin PSSI. Semoga prestasinya bisa menjadi inspirasi,” kata Kurniawan.

Pria yang juga mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI tahun ini tersebut berharap sosok Maulwi mampu menghentikan konflik yang tengah mendera PSSI saat ini. “Semoga meninggalnya beliau menjadi cambuk bagi sepak bola Indonesia ke depan. Jangan lagi ada ribut-ribut. Harus bisa fokus pada prestasi,” imbuhnya.

Ucapan belasungkawa juga diungkapkan juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto. “Kita kehilangan sosok yang memiliki dedikasi dan pengabdian yang luar biasa. Selamat jalan Pak Saelan. Semoga Allah memberikan tempat di sisi-Nya.”

Selama berkarier di sepak bola, pria kelahiran Makassar itu telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia pun sempat mengawal gawang timnas ‘Merah-Putih’ di Olimpiade Melbourne 1956 dengan sukses menahan gempuran Uni Soviet sehingga skor akhir 0-0. Padahal Uni Soviet saat itu merupakan salah satu tim terkuat dunia. (Ant/Sat/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik