Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Serena Punya Kans Cetak Rekor

Ghani Nurcahyadi
03/9/2016 03:45
Serena Punya Kans Cetak Rekor
(AP/DARRON CUMMINGS)

PETENIS nomor satu dunia, Serena Williams, memiliki peluang besar untuk mencetak rekor baru kemenangan terbanyak petenis putri di turnamen grand slam. Rekor baru itu bisa dicapai petenis 34 tahun asal Amerika Serikat (AS) tersebut jika berhasil lolos ke putaran keempat grand slam AS Terbuka 2016. Seusai mengalahkan juniornya, Vania King, dengan skor 6-3, 6-3, pada babak kedua AS Terbuka yang digelar di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Jumat (2/9), Serena berhasil menyamai rekor kemenangan grand slam petenis legendaris AS, Martina Navratilova, dengan 306 kemenangan.

Jika di putaran ketiga nanti Serena berhasil mengalahkan petenis Swedia, Johanna Larsson, dia akan menjadi petenis putri pertama di dunia yang berhasil meraih 307 kemenangan di grand slam. Peluangnya untuk mematahkan rekor Navratilova cukup besar karena petenis yang telah mengoleksi 22 gelar juara grand slam itu memiliki rekam jejak yang cukup baik di perhelatan AS Terbuka. Serena sudah enam kali menjadi kampiun AS Terbuka. Pada AS Terbuka di tahun ini, petenis berkulit gelap itu juga belum pernah sekali pun kehilangan set. Saat mengalahkan King pun, petenis putri tertua di peringkat satu dunia itu hanya membutuhkan waktu 64 menit.

“Tinggal selangkah lagi, saya bisa melewati capaian Navratilova. Butuh beberapa langkah lagi dan saya sangat bersemangat untuk itu,” ujar adik petenis Venus Williams itu. Penampilan cemerlang Se­rena di AS Terbuka kali ini juga diikuti kakaknya, Venus. Petenis yang lebih tua setahun daripada Serena itu mencatatkan kemenangan ke-70 di AS Terbuka setelah mengalahkan petenis nonunggulan Jerman, Julia Georges 6-2, 6-3. Kemenangan itu membuat Venus yang punya tujuh gelar juara turnamen grand slam kini memiliki catatan 70 kemenangan dan 14 kali kalah di AS Terbuka.

Atap
Di bagian putra, atap otomatis di lapangan Arthur Ashe ternyata menimbulkan masalah bagi unggulan kedua, Andy Murray. Petenis Inggris Raya itu mengaku bermain di bawah atap tertutup membuat suara bola terde­ngar nyaring dan membuatnya sulit berkonsentrasi dalam pertandingan. Meskipun demikian, juara Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, itu melangkah ke putaran ketiga dengan mengalahkan petenis Spanyol, Marcel Granollers, 6-4, 6-1, dan 6-4. “Cukup berat karena saya tak bisa mendengar suara pukulan bola. Hal ini membuat permainan sedikit sulit ditebak. Namun, saya beruntung bermain di bawah atap yang tertutup karena bila tidak, tidak akan ada pertandingan hari ini,” kata Murray . Pertandingan Murray melawan Granollers sempat tertunda sesaat akibat hujan rintik. Hal itu menyebabkan panitia memutuskan menutup atap Arthur Ashe. (ATPworldtour/WTAtennis/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya