Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
STATUS pemenang Euro 2016 hanya menjadi milik Cristiano Ronaldo dan kompatriotnya di tim nasional Portugal. Tim-tim sisanya hanya menelan kekecewaan kala Piala Eropa di Prancis itu resmi berakhir Juli lalu, terutama skuat dengan nama-nama besar. Alhasil, sejumlah tim mengambil langkah restorasi dengan menunjuk pelatih baru untuk menggantikan juru taktik sebelumnya yang dianggap gagal. Aksi 'buang sial' itu dilakukan dengan harapan performa tim menjadi lebih baik. Timnas Inggris, misalnya, tidak berpikir panjang ketika mendepak Roy Hodgson setelah Wayne Rooney dkk terhenti di babak 16 besar Piala Eropa lalu. Hodgson pun digantikan rekannya sesama pelatih asal Inggris, Sam Allardyce. Dari ‘Negeri Matador’, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) menunjuk arsitek anyar Julen Lopetegui untuk menggantikan juru taktik senior, Vicente del Bosque, karena alasan serupa.
Selanjutnya, duet pelatih Roberto Martinez dan Thierry Henry akan memimpin Eden Hazard dan kolega di timnas Belgia, sedangkan Giampiero Ventura diplot untuk menggantikan pos yang ditinggalkan Antonio Conte yang memilih hijrah ke Chelsea. Keempatnya akan menjalani debut di laga resmi saat melakoni laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, akhir pekan ini. Mereka akan bersaing dengan 48 tim lainnya, termasuk Portugal, untuk memperebutkan 13 tiket jatah zona Eropa untuk pergelaran paling bergengsi sejagat yang akan dihelat di Rusia, dua tahun lagi.
Perubahan taktik
Tak seperti tiga juru taktik anyar lainnya, nakhoda baru timnas Inggris, Sam Allardyce, tidak akan menjadikan laga persahabatan sebagai partai pertama yang dipimpinnya. Big Sam julukan Allardyce akan langsung bertandang ke Stadion Antona Malatinskeho, markas Slovakia, dalam laga perdana Grup F, besok (4/9). Allardyce melakukan perubahan komposisi pemain meski tidak begitu mencolok jika dibandingkan dengan skuat sebelumnya yang dibawa Hodgson ke Euro 2016. Pemanggilan winger<p West Ham United Michail Antonio merupakan kejutan terbesar dari eks pelatih Sunderland itu. Dipilihnya Antonio tentu bukan tanpa alasan. Pemain 26 tahun itu akan menjadi opsi lain setelah Raheem Sterling, Theo Walcott, atau Adam Lallana, untuk menjalankan skema idaman Allardyce, yakni 4-1-4-1.
"Dia menunjukkan penampilan luar biasa. Di musim pertamanya, ia mencetak sembilan gol. Tentu dia pemain yang mengagumkan, seorang pengumpan ulung dan pencetak gol sejati," puji Allardyce kepada Antonio. Di pos gelandang tengah, pelatih 61 tahun juga melakukan sedikit permakan dengan memanggil kembali punggawa Leicester City, Danny Drinkwater, yang batal dibawa ke Prancis karena harus memberikan ruang untuk striker belia, Marcus Rashford. Bek sayap Luke Shaw yang sudah mulai tampil reguler pascacedera panjang bersama Manchester United juga mendapat tempat di tim 'Tiga Singa'. Joe Hart yang tersingkir di Manchester City dan kemudian 'dibuang' ke Torino kemungkinan akan mendapatkan tempat sebagai kiper utama dalam laga ini. Hal tersebut juga disebabkan penjaga gawang lainnya, Fraser Foster, bakal absen karena cedera pada sesi latihan.
Sementara itu, pelatih baru timnas Spanyol, Julen Lopetegui, memulai kiprahnya bersama La Furia Roja dengan manis. Saat melakoni laga berstatus laga, penerus Vicente del Bosque itu sukses menaklukkan debutan lainnya, Roberto Martinez, yang menakhodai timnas Belgia, dengan skor 2-0, di Brussel, kemarin. David Silva mengunci kemenangan Spanyol dengan dua golnya yang dibuka pada menit ke-34 dan ditutup melalui eksekusi penalti pada menit ke-62. Lopetegui melakukan perubahan besar dengan memberikan kesempatan kepada para pemain muda dan meninggalkan sosok senior semacam Iker Casillas dan Cesc Fabregas. Ia pun tidak menyertakan otak permainan timnas Spanyol, Andres Iniesta, yang didera cedera. Meskipun demikian, pelatih berusia 50 tahun itu mampu meracik komposisi yang pas dengan menduetkan gelandang muda Thiago Alcantara dengan Koke. Hasilnya, ciri khas permainan La Furia Roja dengan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek masih diperlihatkan Sergio Ramos dkk. "Hari ini kami bermain sangat baik. Tim menunjukkan keseimbangan lebih. Sedikit demi sedikit pemain mudah akan mengambil tanggung jawab yang lebih besar," tukasnya. Sayangnya, kemenangan itu dibayar cukup mahal karena striker Alvaro Morata dipastikan absen di debut kompetitif Lopetegui melawan Liechtenstein pada kualifikasi Piala Dunia, Selasa (6/9) pekan depan. Penyerang Real Madrid itu menderita cedera hamstring dan harus ditarik keluar pada menit ke-23.
Tidak berinovasi
Satu bulan pascapenunjukan sebagai pelatih baru untuk menggantikan Marc Wilmots, Roberto Martinez belum memberikan dampak positif bagi Radja Nainggolan dan kolega. Padahal, Federasi Sepak Bola Belgia sudah mengabulkan permohonannya untuk mendatangkan pemain legendaris, Thierry Henry, untuk menjadi asistennya. Bahkan, eks pelatih Everton itu terbilang minim berinovasi dengan skema baru. Ia tetap bertahan dengan formasi 4-2-3-1 yang sudah terbukti gagal memaksimalkan potensi generasi emas Rode Duivels--julukan Belgia. Martinez berkeras memainkan Eden Hazard, Kevin de Bruyne, dan Yannick Carassco. Mereka diberi tugas sebagai gelandang serang yang berdiri di belakang penyerang utama yang nyatanya tidak efektif saat pergelaran Piala Eropa lalu.
Hasilnya, Belgia pun dipermalukan Spanyol 0-2 dalam laga persahabatan di depan publik sendiri. Laga itu tentu menjadi pelajaran berharga bagi Martinez yang akan menghadapi Siprus, tengah pekan depan. "Pertandingan ini menunjukkan kami masih punya banyak pekerjaan. Terkadang dalam laga persahabatan Anda akan mendapat sedikit informasi, tapi tidak untuk kali ini. Hasilnya sungguh menyakitkan, tapi inilah kenyataannya," tukas pelatih asal Spanyol itu. Di sisi lain, Federasi Sepak bola Italia (FIGC) mengambil perjudian besar dengan memperkenalkan Giampiero Ventura sebagai pelatih baru. Di usianya yang sudah mencapai 68 tahun, Ventura mungkin sudah punya banyak pengalaman. Namun, usia tidak mencerminkan prestasi yang sudah dicapainya.
Tidak seperti Conte yang mengecap kesuksesan bersama Juventus di Seri A, Ventura belum pernah memberikan gelar bergengsi untuk tim yang dipimpinnya. Prestasi terbaiknya ialah dua kali mempromosikan Lecce dari Divisi C1 ke Seri A pada musim 1995-1997 silam. Bukti kurang cakapnya Ventura pun langsung tersaji di laga debutnya kala ditaklukkan timnas Prancis 1-3 di Stadion San Nicola Bari, kemarin. Gol tunggal Graziano Pelle tidak cukup menjadi penawar penampilan luar biasa Anthony Martial, Olivier Giroud, dan Layvin Kurzawa. Gli Azzurri--julukan Italia--pun harus segera bangun dari mimpi buruk apabila tidak ingin meraih hasil negatif di laga perdana babak kualifikasi Piala Dunia melawan Israel, Selasa (6/9) pekan depan. "Kami akan menganalisis laga ini dan melihat beberapa hal yang dapat kita hindari. Bukanlah hal yang sulit untuk tampil lebih baik di beberapa aspek tertentu," kilah Ventura untuk membela diri sendiri. (Berbagai sumber/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved