Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
KEKHAWATIRAN Komite Olimpiade Asia soal sistem keamanan teknologi informasi (TI) penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sama sekali tidak beralasan. Pasalnya, sistem keamanan TI di Indonesia sudah sesuai dengan standar OCA. Jadi, hal itu tidak akan mengecewakan saat penyelenggaraan Asian Games nanti. Penegasan itu disampaikan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewabroto. "Kami (Kemenpora) dapat menjamin itu karena kualitas TI kita itu sebetulnya bagus, baik soal sumber daya manusianya maupun dalam hal operator. Wajar saja OCA melakukan pengawalan terhadap jalannya Asian Games termasuk soal TI. Jadi mereka akan memandu kita soal kapasitas bandwidth yang kita gunakan, jaringannya seperti apa, dan jangan sampai ada peretas (hacker) TI yang bergentayangan," ujar Gatot seusai menghadiri pertemuan bersama Inasgoc dan OCA, senin (29/8).
Sebelumnya, pada pertemuan antara Inasgoc dan OCA sejak Minggu (28/8) hingga kemarin, pembahasan terkait perkembangan persiapan AsiancGames 2018 tidak terlepas dari masalah keamanan TI dicAsian Games 2018, termasuk soal para peretas. KecemasancOCA itu bukan tanpa alasan. Faktanya, Indonesia termasuk negara terbesar yang memiliki masalah gangguan TI setelah Ukraina dan Tiongkok. Itu sebabnya Gatot mengaku akan tetap memperhatikan kekhwatiran OCA. Indikatornya minimal sama dengan penyelenggaraan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. "OCA memang mewanti-wanti Indonesia agar tidak seperti penerapan keamanan TI di Olimpiade 2016. Apalagi, penyelenggaraan Asian Games diselengarakan di dua tempat terpisah yang tentu memerlukan pengaturan yang baik. Namun, Indonesia sudah memiliki persiapan yang matang," tegas Gatot.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved