SEBAGAI balapan paling bergengsi di ajang otomotif, Formula Satu (F1) memang menjadi idaman bagi para pembalap di seluruh dunia. Sayangnya, sejak digelar pada 1960-an sampai sekarang, belum ada satu pun pembalap Indonesia yang berhasil menembus balapan jet darat tersebut.
Kondisi itulah yang membuat mantan pembalap nasional Ricardo Galael sedih. Ia berharap anaknya, Sean Gelael, yang kini berlomba di ajang Formula Renault 3.5 bisa menembus balapan kasta tertinggi tersebut pada 2017 atau 2018.
"Target kita pada 2017 Sean bisa tampil di F1. Sudah saatnya Indonesia punya pembalap Formula 1 karena bukan hanya soal prestasi, melainkan juga bisa mengangkat nama Indoneisa di forum internasional. Saat ini, ada dua pembalap potensial dari Indonesia yang bisa tampil di F1, yaitu Sean, dan satu lagi Rio Haryanto," kata Ricardo yang bersama Sean mengunjungi ketua umum Partai NasDem Surya Paloh di Jakarta, kemarin.
Saat ini, Sean yang masih berusia 18 tahun, masih menjadi pembalap FR 3.5. Ricardo berharap Sean dapat mengambil pelajaran di mobil single-seater. Pada 2016, Sean ditargetkan bisa membalap di GP2. Ricardo mengakui menjadi pembalap F1 butuh biaya besar, karena itu ia berharap pemerintah Indonesia bisa membantu.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan memiliki wakil Indonesia dalam ajang balap F1 merupakan salah satu kebanggaan karena bendera Indonesia dan lagu kebangsaan Indonesia Raya berpeluang untuk dikumandangkan di sirkuit dunia jika pembalap Indonesia mampu meraih podium utama.
Surya menyadari dukungan pemerintah amat penting bagi pembalap Indonesia untuk bisa tampil di ajang F1. Karena itu, pihaknya siap memfasilitasi manajemen Sean untuk berdiskusi dengan pihak pemerintah. "Kita bisa diskusi dengan kawan di pemerintahan," katanya.
Surya menambahkan pemerintah juga seharusnya bisa mengambil momentum dari pembalap Indonesia yang kini sedang meniti jalan ke F1 untuk membangun sirkuit bertaraf internasional. (Gnr/R-4)