Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

FIFA Jadi Sarang Korupsi

Achmad Maulana
28/5/2015 00:00
FIFA Jadi Sarang Korupsi
(AP/ENNIO LEANZA)
TIDAK ada yang lebih menyedihkan selain melihat Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menjadi tempat korupsi. Hal tersebut diungkapkan calon presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al Husain, saat menanggapi ditangkapnya sejumlah pejabat tinggi organisasi sepak bola dunia tersebut.

Saking prihatinnya, pengeran asal Yordania itu bahkan menyebut peristiwa itu sebagai hari yang menyedihkan bagi sepak bola. "Ini hari yang menyedihkan bagi sepak bola. Tentu saja cerita akan terus berkembang dan masih akan muncul. Namun, itu bukan waktu yang tepat untuk berkomentar lebih jauh saat ini," tukas Pangeran Ali.

Korupsi di tubuh FIFA sebenarnya sudah lama terdengar. Namun, tak banyak bukti yang terungkap.

Kabar mengejutkan muncul seusai pihak kepolisian Swiss menangkap sejumlah pejabat teras FIFA di sebuah hotel mewah di Kota Swiss, kemarin. Beberapa di antara mereka ialah Eduardo Li dari Kosta Rika, Jeffrey Webb (Kepulauan Cayma), Eugenio Figueredo (Uruguay), dan Jack Warner (Trinidad dan Tobago).

"Sepertinya ini korupsi yang institusional," ujar salah satu petugas yang menangkap pejabat FIFA tersebut dikutip The New York Times. Penanggapan sejumlah pejabat teras FIFA itu memang mengundang keprihatinan. Apalagi, mereka sedang mengadakan kongres sejak Senin (25/5) lalu sampai Jumat (29/5) nanti.

Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Dyke bahkan sampai mempertanyakan apakah pemilihan presiden FIFA harus dilanjutkan. "Sebagai salah satu asosiasi yang menominasikan Pangeran Ali, itu tidak akan mengejutkan Anda untuk mengetahui, jika pemilihan presiden tetap berjalan, FA akan memilih dia," tegas Dyke dikutip laman daring FA.

"Namun, harus ada tanda tanya apakah pemilu harus berlangsung dalam situasi seperti ini. Jelas hal-hal yang berubah sangat cepat dan delegasi kami ke FIFA kongres di Zurich, yang saya pimpin, akan membahas posisi dan apa yang harus kami lakukan dengan rekan-rekan kami di (badan Eropa) UEFA ketika bertemu besok (hari ini)." Pada bagian lain, Ketua UEFA  Michel Platini menegaskan bahwa pertemuan komite eksektif akan tetap berjalan seusai rencana. Mereka tidak mungkin membatalkannya hanya karena penangkapan itu.

"Pertemuan komite eksektuif tidak ada masalah sampai saat ini," tegas Platini. Selama ini, Dyke dan Platini memang dikenal sebagai orang-orang yang sering mengkritik Presiden FIFA Sepp Blatter, 79. Menurut Platini, FIFA butuh orang baru untuk menatap ke depan.

Tidak terlibat
Juru bicara FIFA Walter de Gregorio menjamin bahwa Presiden FIFA Sepp Blatter dan Sekjen Jerome Valcke tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Itu sebabnya, keduanya tenang-tenang saja.

"Sekjen dan presiden tidak terlibat dalam hal ini. Dia tidak menari di kantornya, tapi dia tetap santai. Dia sangat tenang, ia melihat apa yang terjadi, Dia sepenuhnya kooperatif dengan semua orang," kata De Gregorio.

De Gregorio juga menjamin bahwa FIFA akan senantiasa mendukung kebenaran.

Itu sebabnya mereka akan membantu para penyelidik Amerika Serikat dan Swiss untuk menuntaskan kasus korupsi. (AP/AFP/R-2)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya