Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
UDARA dingin langsung menyergap pebasket dari tim Miami Heat, Chris Bosh, begitu menginjakkan kaki di Toronto, Kanada.
Pebasket yang berposisi sebagai forward dan center bagi juara NBA 2006, 2012, dan 2013 itu bepergian dari tempat yang bermandikan cahaya matahari di Miami ke dataran dingin Kanada untuk ikut serta dalam NBA All-Star 2016.
Bosh yang untuk ke-11 kalinya terpilih sebagai salah satu jajaran pemain bintang yang akan berlaga di ajang NBA All-Star, kali ini terpilih sebagai salah satu pemain cadangan tim Wilayah Timur.
"Ini sangat dingin," kata pemain yang sebenarnya pernah tinggal cukup lama di Toronto itu.
Udara dingin Toronto yang diperkirakan mencapai -23 derajat celsius akan menjadi salah satu tantangan bagi 24 bintang NBA yang akan berlaga pada edisi ke-65 NBA All-Star.
Tahun ini, ajang perang bintang itu akan berlangsung di Air Canada Center, markas tim Toronto Raptors, Minggu (14/2) waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Ini pertama kalinya dalam sejarah Liga Basket Amerika Serikat, ajang NBA All-Star berlangsung di luar 'Negeri Paman Sam'.
Toronto merupakan satu-satunya kota penyelenggara liga basket AS di luar negeri.
Hal itu bisa terjadi karena ekspansi NBA ke Kanada pada 1995 silam yang menghasilkan klub Toronto Raptors dan Vancouver Grizzlies sebelum pindah markas ke Memphis.
Toronto sebenarnya sudah menggelar pertandingan NBA pada 1946.
Ketika itu kota yang berada di Provinsi Ontario itu diwakili oleh Toronto Huskies.
Namun, tim yang menggunakan logo anjing jenis Syberian husky itu cuma bertahan satu musim di NBA dengan cattatan menang-kalah 22-38 sebelum dibubarkan pada 1947.
Kini, masyarakat Toronto bisa memiliki kebanggan lebih sebagai kiblat basket di Kanada.
Mantan bintang Raptors, Vince Carter, mengatakan masyarakat Toronto pasti sangat siap menyambut para bintang NBA yang akan berlaga di sana.
"Toronto akan menjadi tuan rumah yang hebat dan para pemain akan mendapat banyak kesenangan, juga kedinginan," selorohnya.
Komisioner NBA, Adam Silver, mengatakan Toronto merupakan tuan rumah ideal untuk perhelatan NBA All-Star tahun ini.
Kota yang saat ini dipimpin oleh Wali Kota John Tory itu pun sudah bersolek maksimal demi perhelatan NBA All-Star yang mulai bergulir Jumat (12/2) malam waktu setempat atau Sabtu (13/2) pagi WIB.
Bukan dominasi big man
NBA All-Star kali ini kembali membuktikan pergeseran posisi favorit para pecinta basket 'Negeri Paman Sam'.
Sebelumnya, pemain yang berposisi sebagai center atau big man banyak mendapatkan suara dari penggemar basket untuk bisa menjadi pemain utama dalam skuat All-Star, kini pemain yang berposisi sebagai center mulai tersisih.
Hal itu terbukti dari 10 pebasket utama dari gabungan Wilayah Timur dan Barat yang terpilih berdasarkan pilihan fan.
Tidak ada satu pun pebasket yang berposisi sebagai center yang menempati tim utama.
Empat center yang ada di NBA All-Star kali ini hanya menempati bangku cadangan atau dipilih berdasarkan pilihan pelatih.
Keempat center yang akan mewarnai NBA All-Star kali ini ialah Anthony Davis, Draymond Green, Pau Gasol, dan DeMarcus Cousins.
Jajaran big man lain, yang biasanya selalu menjadi pilihan fan, seperti Tim Duncan, Dwight Howard, Marc Gasol, dan Brook Lopez, harus gigit jari karena tidak terpilih dalam jajaran All-Star.
"Para fan ingin melihat pemain besar tapi bertubuh atletis yang bisa melakukan tembakan tiga angka dan juga bergerak lincah ke segala sisi lapangan. Itu terlihat lebih seksi daripada tubuh besar yang kelihatan sulit bergerak," kata center asal tim Los Angeles Lakers, Roy Hibbert, mngomentari fenomena tersebut.
Sebenarnya, posisi center yang tidak lagi diminati oleh penggemar diciptakan sendiri oleh NBA.
Dua musim lalu, pemilik liga basket paling bergengsi itu mengubah peraturan mengenai mekanisme pemungutan suara oleh fan untuk pemain yang berhak menghuni jajaran pemain utama NBA All-Star.
Sebelumnya, fan memilih satu center dan dua posisi forward.
Dengan aturan baru yang mengeliminasi posisi center, jajaran guard yang merupakan pendobrak pertahanan lawan pun makin punya banyak tempat untuk dipilih.
Hasilnya, posisi center seperti sebuah 'posisi' langka yang tidak akan dilirik, bahkan untuk sekadar memperkuat forward yang diposisikan sebagai posisi bertahan.
"Permainan pun berubah saat ini," kata center legendaris NBA, Shaquille O'neal.
"Kalian sekarang banyak melihat pemain yang mengambil bola, mengoper, dan melepaskan tembakan tiga angka. Puluhan tahun lalu, Anda tidak akan melihat Dirk Nowitzky melakukan tembakan tiga angka dan hanya berada di posisinya. Sekarang dia mulai sering melakukannya."
Adu keterampilan
Ketika posisi center mulai tersingkir di jajaran big man untuk memperkuat tim All-Star, ajang adu keterampilan (skill challenge) yang menjadi salah satu dominasi para pemain 'mungil' yang berposisi sebagai guard kini mulai diinfiltrasi sejumlah big man.
Bahkan, ajang adu keterampilan itu kini didominasi para big man.
Jajaran pemain berpostur besar yang akan beradu keterampilan menggiring bola, mengoper dengan tepat, dan melepaskan tembakan tiga angka itu antara lain center Sacramento Kings, DeMarcus Cousins, yang akan bergabung dengan big man lain dalam adu keterampilan seperti Karl-Anthony Towns, Anthony Davis, dan Draymond Green.
Mereka akan berkompetisi dengan sejumlah pemain yang berposisi sebagai guard yang dicap piawai mengendalikan bola dan melepaskan tembakan akurat.
Beberapa di antaranya ialah Isaiah Thomas, Patrick Beverley, dan CJ McCollum.
Satu hal yang pasti, dari segi kelincahan, para pemain yang berposisi sebagai guard itu bisa lebih lincah.
Namun, untuk menentukan pemenangnya, penonton di Air Canada Centre baru bisa melihatnya pada pelaksanaan kontes adu keterampilan tersebut pada Sabtu (13/2) waktu setempat atau Minggu pagi WIB.
Yang pasti para big man yang mengikuti adu keterampilan itu sudah terbukti mampu mengolah bola dengan baik di tangan berdasarkan pertandingan fase reguler yang sudah dilewati.
Di dua kontes lain, yaitu lemparan tiga angka dan slam dunk, para fan tetap akan disuguhkan jajaran pemain yang biasa mengikuti kontes tersebut.
Guard Golden State Warriors, Stephen Curry, akan kembali berlaga di ajang kontes tiga angka pada NBA All-Star kali ini untuk mempertahankan gelar yang didapatnya tahun lalu.
Di jajaran peserta kontes slam dunk, punggawa tim Minnesotta Timberwolves, Zach Lavine, kembali difavoritkan untuk bisa merebut gelar raja slam dunk.
Pesaingnya kali ini ialah Aaron Gordon, Andre Drummond, dan Will Barton. (Torontostar/AP/NBA.com/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved