Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
Kekalahan dari Leicester seolah menjadi jawaban manajemen City atas keputusan mereka mengganti Pellegrini dengan Pep Guardiola mulai musim depan.
Impian Leicester City untuk membuat sejarah dengan merebut gelar Liga Primer sepertinya bukan lagi dongeng pengantar tidur. Kemenangan atas Manchester City-lah yang membuat jalan the Foxes makin benderang.
Dalam duel di Stadion Etihad, kemarin, 'si Rubah' di luar dugaan berhasil mempermalukan the Citizen di hadapan pendukung mereka dengan skor telak 3-1. Ketiga gol tim besutan Claudio Ranieri itu dicetak Robert Huth (3', 60') dan Riyad Mahrez (48'), sedangkan satu-satunya gol balasan the Citizen dicetak Sergio Aguero (83').
Berkat kemenangan tersebut, 'si Rubah' pun makin kukuh di puncak klasemen dengan 53 poin dari 25 laga, unggul 6 angka atas City. Sebaliknya, the Citizen yang sementara ini ada di posisi kedua bahkan amat mungkin akan digeser dua tim yang ada di bawah mereka, yakni Tottenham Hotspur dan Arsenal. Hingga berita ini diturunkan, Hotspur masih menghadapi Watford, sedangkan Arsenal baru akan menghadapi Bournemouth nanti malam. Dengan 13 pekan tersisa dan performa apik yang tidak mengendur, Leicester kian dekat dengan gelar Liga Primer pertama mereka sejak berdiri pada 1884. Prestasi terbaik klub yang kini dimiliki Asian Football Investment itu ialah menjadi runner-up pada musim kompetisi 1928/1929.
Di sisi lain, peluang City untuk merebut gelar musim ini makin terjal. Padahal, para punggawa the Citizen berniat memberikan kado perpisahan yang istimewa buat manajer mereka, Manuel Pellegrini, dengan gelar liga. Di samping itu, kekalahan dari Leicester itu juga seolah menjadi jawaban manajemen 'Manchester biru' atas keputusan mereka mengganti arsitek asal Cile itu dengan Pep Guardiola mulai musim depan.
Pertaruhan
Partai tandang ke pantai selatan Inggris menghadapi tuan rumah AFC Bournemouth di Stadion The Goldsands, Dorset, Minggu (7/2), akan menjadi pertaruhan bagi Arsenal untuk tetap bertarung memburu titel juara Liga Primer bersama dengan Machester City, Leicester City, dan Tottenham Hotspur.
Kegagalan meraih poin penuh di empat pertandingan liga sebelumnya membuat anak asuh Arsene Wenger kini punya selisih poin yang cukup signifikan dengan pemuncak klasemen. Laga melawan Bournemouth akan jadi batu loncatan bagi the Gunners untuk bisa kembali bersaing memperebutkan peringkat pertama. Namun, Bournemouth bukanlah lawan sembarangan. Meski berada di jajaran papan bawah, tim promosi itu menunjukkan tren positif di empat pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi dengan meraih 3 kemenangan dan 2 kali seri. Kedatangan mantan pemain binaan Arsenal, Benik Afobe, makin mempertajam klub yang mampu mengalahkan Manchester United dan Chelsea di paruh pertama musim itu.
"Bournemouth merupakan tim yang punya kualitas bagus. Saya selalu katakan mereka pasti bisa menjauhi zona degradasi sejak pertama kali melihat mereka bermain di Liga Primer. Mereka punya banyak tenaga untuk bertahan."Manajer Bournemouth Eddie Howe yang membawa the Cherries mengoleksi 28 poin dari 24 laga berambisi untuk bisa menjaga tren positif. (AFP/AP/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved