Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
IKATAN Sport Sepeda Indonesia (ISSI) terus melakukan persiapan menghadapi Olimpiade Tokyo 2020. Peningkatan kemampuan atlet menjadi salah satu fokus di waktu tersisa sebelum pelaksanaan Olimpiade 2020.
Sejak September lalu, beberapa atlet sudah ada yang dikirimkan untuk berlatih dan mengikuti kejuaraan di luar negeri. Kepala Pelatih Timnas Balap Sepeda ISSI Dadang Haries Poernomo mengatakan untuk atlet di nomor trek, ada kejuaraan yang harus diikuti di luar negeri. "Mereka sudah ke India, Thailand, dan Malaysia pada bulan lalu," kata Dadang, kemarin.
Sementara itu, untuk atlet-atlet BMX, jelas Dadang, berlatih di Korea Selatan (Korsel) selama setahun. Mereka juga direncanakan untuk mengikuti kejuaraan yang digelar di negara tersebut. Untuk nomor road race, beberapa atlet akan mengikuti kejuaraan di dalam negeri yang bisa mendapatkan poin untuk masuk Olimpiade.
Menurut Dadang, keikutsertaan semua atlet ke berbagai kejuaraan bukan hanya sekadar berburu poin demi bisa bisa tampil di Tokyo. Tampil di banyak kejuaraan akan menjadi modal besar bagi atlet Indonesia untuk bersaing dengan atlet-atlet dari negara lain.
"Kita butuh kompetisi, kita lihat sebagian anak-anak, jika harus lawan Tiongkok, Jepang, Korsel, Hong Kong, kalah jam terbang. Makanya, kita harus terus ikut kompetisi. Sekarang latihan dipusatkan di Jakarta untuk seluruh disiplin, juga sekaligus persiapan menuju SEA Games 2019," pungkas Dadang.
Kejuaraan dunia
Mempersiapkan atlet menuju Olimpiade Tokyo 2020 juga dilakukan Persatuan Senam Indonesia (Persani) dengan mengirim Rifda Irfanaluthfi ke kejuaraan dunia. Setelah tampil di kejuaraan dunia di Doha, Qatar, bulan lalu, Rifda yang merupakan peraih perak Asian Games 2018, juga akan tampil di kejuaraan dunia yang berlangsung di Austria, Juni tahun depan.
"Rifda memang punya target untuk ke Olimpiade, tapi persiapan juga untuk ke SEA Games 2019. Karena kita harapkan semua atlet bisa meraih yang lebih baik dari hasil yang didapat di SEA Games 2017," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Persatuan Senam Indonesia (Persani), Dian Arifin, kemarin.
Indonesia di SEA Games 2017 mendapatkan sembilan medali. Lima di antaranya disumbangkan Rifda yang terdiri atas satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Sementara itu, penyumbang medali lainnya ialah Agus Adi Prayoko dan Nabila Evandestiera.
Agus merupakan peraih medali perunggu di Asian Games 2018. Dia sebenarnya juga diproyeksikan tampil di Olimpiade 2020, tetapi terlambat mendaftar ke kejuaraan dunia. Sebagai gantinya, Agus akan dicarikan single event lain untuk menambah kemampuannya.
Tentang persiapan menuju SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Manila, Filipina, Dian mengatakan para pesenam setelah Asian Games 2018 berlatih di daerahnya masing-masing. Namun, diakuinya, Persani memiliki rencana untuk menggelar latihan terpusat. Akan tetapi, keinginan itu belum bisa diwujudkan karena Persani belum memiliki tempat latihan yang memadai.
"Kami sedang usaha cari tempat lagi. Tidak gampang karena tempat latihan senam tidak bisa pindah-pindah lantaran peralatannya berat. Jadi, sekarang kami siasati agar latihannya tetap berjalan walau belum bisa tersentralisasi," kata Dian. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved