Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
BARU sekali tampil di ajang Asian Para Games tidak membuat Suparniyati minder. Sebaliknya, atlet yang tampil di nomor tolak peluru cabang paraatletik itu bertekad memberikan yang terbaik untuk kontingen ‘Merah Putih’.
Dan tekad tersebut dibuktikan atlet berusia 25 tahun itu dengan prestasi terbaik. Latihan yang dia jalani sejak masih belajar di bangku sekolah dasar yang dilakoninya dengan sabar membuahkan hasil manis. Medali emas berhasil diraih Suparniyati dengan tolakan sejauh 10,75 meter.
Walau bukan catatan terbaiknya, Suparniyati pernah mencatat tolakan sejauh 11,03 meter. Namun, hal itu sudah cukup mengantarnya meraih medali emas.
Ia mengungguli atlet Jepang, Nakada Hiromi, yang merebut perak dengan 10,51 meter. Medali perunggu direbut atlet Indonesia lainnya, Tiwa, dengan tolakan sejauh 6,44 meter.
Walau telah mencatatkan prestasi terbaik di level Asia, Suparniyati mengaku belum puas dengan performa kali ini. Ia menegaskan masih bisa meraih hasil lebih baik seperti yang dilakukannya pada ASEAN Para Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, Suparniyati bisa melempar sejauh 11,03 meter.
“Ini Asian Para Games pertama saya. Tentu saya sangat bahagia meski tak sesuai keinginan melewati rekor di Malaysia,” ujar Suparniyati.
Namun, raihan Suparniyati yang sekarang ini berusia 25 tahun sebenarnya juga sudah berhasil melampaui rekor Asia milik atlet Malaysia atas nama Nursuhana binti Ramlan yang pada 2012 pernah mencatatkan lemparan sejauh 10,71 meter.
Atas prestasi tersebut, Suparniyati berhak menerima bonus Rp1,5 miliar seperti yang dijanjikan pemerintah. Ketika ditanya ingin dibelikan apa dengan uang sebanyak itu, Suparniyati mengatakan bakal membangun rumah untuk orangtuanya.
“Medali emas yang saya dapat juga untuk orangtua, untuk ibu saya. Saya ingin membahagiakan orangtua. Untuk pelatih juga,” kata Suparniyati seusai tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Kini, Suparniyati telah menjadi yang terbaik di level Asia untuk tolak peluru kategori F20 putri. Prestasi lebih baik, yaitu tingkat dunia bukan mustahil didapatnya.
Prestasi di ajang Paralimpiade 2020 Tokyo, Jepang, bukan hal mustahil didapatnya. Dengan persiapan dan latihan intensif, bukan tidak mungkin Suparniyati akan ‘naik kelas’ dari terbaik Asia menjadi terbaik di dunia. Semoga. (Beo/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved