Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
INDONESIA mengincar target juara di turnamen Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018. Setelah tahun lalu satu gelar juara berhasil di raih dari sektor ganda campuran, kali ini pun tim Merah Putih membidik target yang sama.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Susi Susanti mengatakan, satu gelar masih berpeluang besar diraih di sektor ganda putra dan ganda campuran. Meski demikian, Susi tak ingin membebani target ke salah satu sektor saja.
"Begitu pula ganda putri yang sebenarnya juga ada peluang, kemudian kami juga tak ingin mengecilkan tunggal putra dan putri yang kami harap di sinilah mereka bisa membuktikan kemampuan terbaik mereka dan memberikan kejutan. Artinya, semua sektor tetap harus berjuang yang terbaik dalam mengincar gelar juara," ujar Susi dalam konferensi pers Jelang Kejuaraan Dunia 2018 yang berlangsung di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis (26/7).
Kontingen Indonesia di Kejuaraan Dunia 2018 berkekuatan 29 pemain. Di sektor tunggal putra, tiga pemain yang menjadi andalan Merah Putih adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Tommy Sugiarto sementara sektor tunggal putri diwakili Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung.
Ganda putra mengirimkan empat wakil. Selain pasangan peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso juga menjadi amunisi bagi kontingen PBSI.
Di sektor ganda putri, empat pasang tim juga telah dipersiapkan. Mereka adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Situ Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imanuela.
Di sektor ganda campuran PBSI tidak menurunkan pasangan senior, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Debby Susanto / Ricky Karandasuwardi yang memang difokuskan menuju Asian Games 2018. Namun, pasangan pelapis Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Ronald Alexander/Annisa Saufika, Yantoni Edi Saputra/Marsheilla Gischa Islami juga diharapkan bisa meneruskan jejak senior mereka yang musim lalu menyumbangkan gelar melalui Tontowi/Liliyana.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto pun menambahkan, mereka sudah siap tanding di kejuaraan yang berlangsung di Nanjing, Tiongkok, pada 30 Juli-5 Agustus mendatang.
"Yang saya lihat persiapan atlet sudah dikondisikan, dan mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik, dua minggu setelah Kejuaraan Dunia akan ada event Asian Games, tetapi saya yakin atlet sudah terbiasa dan terkondisi untuk menghadapi turnamen yg berdekatan. Meskipun bagi kami Asian Games yg paling penting karena menentukan kehormatan dan kebanggaan kita semua sebagai tuan rumah," ujar Budi.
"Kejuaraan Dunia kali ini memang menjadi pembuktian bagi atlet-atlet muda kita , karena ini menjadi bukti bahwa prosea regenerasi atlet di PBSI tetap berjalan. Kami tak bisa terus mengandalkan atlet-atlet senior yang itu-itu saja untuk menjadi juara, sudah saatnya atlet muda yang berbicara untuk menggantikan mereka di kemudian hari," pungkas Budi. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved