Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
VENUE BMX Asian Games 2018 yang terletak di kawasan Pulomas, Jakarta Timur sudah memenuhi standar internasional. Delegasi Teknis (TD) disiplin BMX, Beatrice A. Lajawa, telah mengeluarkan surat resmi mengenai venue yang sudah sesuai standar.
Surat ditujukan kepada Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia, Raja Sapta Oktohari, pada Jumat (20/7) lalu.
"Surat ini secara resmi telah mengonfirmasi, trek BMX untuk Asian Games 2018 di Jakarta sudah sesuai dengan standar internasional seperti regulasi dari UCI. Saya berharap persiapan untuk Asian Games yang akan datang sudah selesai," tulis Beatrice yang merupakan Commissaire Internasional Union Cycliste Internationale (UCI) asal Malaysia.
Sebelumnya, Manajer Venue BMX, Toto Sugito, mengatakan lintasan BMX masih perlu perubahan. Panjang venue yang semula 360 meter harus ditambah lima meter untuk memundurkan garis finish.
Meski demikian, hal tersebut tak mengubah status venue BMX yang sudah berstandar internasional. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games (Inapgoc) menegaskan pendiri venue, yakni Tom Ritz, direkomendasikan langsung oleh Federasi Sepeda Internasional (UCI) untuk membangun trek yang sesuai standar internasional.
"Semua sudah sesuai standar, mau dimaju atau dimundurkan 20 meter itu tak mengubah standar internasional. Karena standar panjang lintasan itu harus di bawah 400 meter, dan kalau di tambah lima meter, berarti kan 365 meter berarti sudah sesuai standar," jelas Okto saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (20/7).
Pengubahan panjang lintasan, imbuh Okto, memang merupakan permintaan pihak TD. Beatrice menginginkan agar garis finish tidak bersebelahan dengan toilet seperti situasi sebelumnya, sehingga harus dimundurkan agar tak menganggu kinerja para perangkat pertandingan.
Okto mengklaim PB ISSI pun telah mengeluarkan surat rekomendasi, terkait Venue BMX yang sudah berstandar internasional dan layak digunakan sebagai venue Asian Games 2018. Sebagai federasi balap sepeda tertinggi di tanah air, PB ISSI memiliki legitimasi untuk mengeluarkan rekomendasi demikian.
"Sama seperti saat PON, kita pernah mengeluarkan surat tidak merekomendasikan trek Ciamis karena tak sesuai standar sehingga trek sempat diubah dulu baru kami menyatakan trek bisa dipakai untuk PON. Begitu pula di Asian Games, federasi punya otoritas untuk mengeluarkan surat itu karena kami memiliki tim penilai, apalagi sekarang ini kita selalu melibatkan Commissaire International UCI untuk menetapkan layak tidaknya venue sesuai standar UCI," tuturnya.
Terbaik di Dunia
Sebelumnya, saat meninjau venue BMX pada Kamis (19/7), pihak Konfederasi Sepeda Asia (ACC) tak memberi catatan khusus bagi venue BMX. Sekretaris Jenderal ACC, Onkar Singh, justru memuji venue tersebut sebagai trek BMX terbaik di dunia.
"Saya sangat senang melihatnya, ini adalah salah satu trek terbaik yang pernah saya lihat. Trek yang bagus dan juga tentunya baru, semua fasilitas tersedia dengan baik, saya harap trek ini dapat menjadi trek yang cepat dan rekor-rekor baru akan tercipta di sini," pungkas Onkar.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved