Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
TUNGGAL putra diminta menjaga konsistensi permainan agar dapat tampil apik pada Piala Thomas 2018 yang berlangsung di Thailand, 20-27 Mei mendatang. Hal itu diungkapkan pelatih tunggal putra, Hendry Saputra.
"Menurut saya, konsisten saja mainnya. Ketika di Alor Setar, mereka tampil bagus, dari segi fisik dan teknik. Itu yang coba kita maintain. Kalau dari sisi fisik dan teknik bagus, bisa kebawa sama mental juga," ujar Hendry saat dihubungi, kemarin.
Tim putra tampil memukau saat Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu 2018 yang berlangsung di Alor Setar, Malaysia, awal Februari lalu. Pada turnamen yang juga merupakan kualifikasi Piala Thomas tersebut, tim 'Merah Putrih' sukses mempertahankan gelar setelah mengalahkan Tiongkok 3-1 di partai puncak. Keberhasilan itu tidak lepas dari permainan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Firman Abdul Kholik. Karena itu, di Piala Thomas nanti, tim tunggal putra dituntut tampil sama bahkan lebih baik.
Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memang belum menentukan tim inti. Namun, menurut Hendry, ia telah mempersiapkan empat pemain, yakni Jonathan, Ginting, Firman, dan Ihsan Maulana Mustofa.
"Ginting sebenarnya masih dalam tahap pemulihan ce-dera dari Indonesia Master dan juga kejuaraan di Alor, tetapi sejauh ini kakinya sudah pulih 80%-90%. Khusus Ihsan dan Firman, sebelum ke BAC mereka akan turun dulu di Tiongkok buat turun di Lingshui China Masters 2018 pekan depan."
Berbeda dengan putra, kelemahan tim putri justru pada komunikasi, terutama di sektor ganda. Itu bisa dilihat dari kegagalan mereka mencapai final All England 2018
"Ganda putri itu masih kurang konsisten, teknik mereka sudah lumayan, tetapi masih sering hilang fokus di lapangan. Ke depannya masih harus dibenahi lagi, baik dari sisi mental, main, juga jangan terburu-buru, kurang sabar, suka hilang fokus, dan ingin cepat selesai. Jadi enggak siap capek. Mereka harus lebih ulet dan lebih sabar lagi dalam merebut satu demi satu poin," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Susy Susanti, ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin.
"Selain itu, kalau di ganda, yang paling utama ialah masalah komunikasi karena ganda putri itu kan memiliki dua pemain dengan dua pemikiran," tukasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved