Gasly Tetap Optimistis dengan Honda

DENGAN didukung mesin buatan pabrikan Honda, pembalap tim Toro Rosso, Pierre Gasly, meyakini bakal mampu bersaing di ajang Formula 1 (F1) musim 2018.

Pembalap asal Prancis tersebut memang mengakui selama ini Honda belum mampu membuahkan prestasi sepanjang tiga musim terakhir. Namun, perusahaan Jepang tersebut diyakini tengah berambisi untuk bisa menunjukkan taring.

Rasa percaya Gasly terhadap Honda begitu tinggi. Padahal, pada seri pembuka F1 yang berlangsung di 'Negeri Kanguru' bulan lalu, dia gagal mencapai finis.

Saat berlaga di Sirkuit Grandprix, Melbourne, Australia, Minggu (25/3), Gasly justru harus keluar dari lintasan karena mesin kendaraannya bermasalah dan mengeluarkan asap.

"Mereka (Honda) berusaha dengan keras. Semua orang diminta mengetahui Honda bisa membuat mesin yang bagus. Dalam perkembangannya, kami melihat tren yang positif. Mereka melakukan hal yang benar," kata pembalap berusia 22 tahun tersebut.

Sebelum bermitra dengan Toro Rosso, Honda pernah membuat mesin untuk tim McLaren selama tiga tahun sejak 2015. Namun, McLaren tidak puas sehingga memutus kontrak dengan Honda dan menggandeng Renault.

Tim Toro Rosso juga sejak berkiprah di ajang F1 pada 2006, pernah memakai mesin buatan Ferrari, Renault, dan Cosworth.

Pada musim lalu Toro Rosso memakai mesin buatan sendiri untuk mobil STR12. Di klasemen akhir konstruktur musim lalu, Toro Rosso meraih poin 53 dan berada di urutan ketujuh.

Sementara itu, pada 2017, dengan mesin Honda, tim McLaren hanya memperoleh 30 poin. Mereka berada di peringkat kesembilan dari 10 konstruktur, di atas Sauber Ferarri.

Performa musim lalu juga menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2016 Honda mengakhiri musim dengan 76 poin dan berada di urutan keenam.

"Semuanya berjalan dengan baik, tapi kami juga ingin memberi Honda kesempatan karena ini F1. Semua berusaha untuk jadi yang terbaik," kata Gasly.

Rekan Gasly, Brendon Hartley, juga memercayai Honda tengah merealisasikan strategi secara agresif untuk menjadikan STR sebagai mobil yang kompetitif.