Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SEBAGAI tuan rumah pelaksanaan multiajang Asian Games 2018, pemerintah Indonesia telah memperhatikan kepentingan rakyat dengan melakukan efisiensi anggaran dalam persiapan pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.
Pernyataan tersebut dilontarkan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto kemarin saat menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Prabowo mengkritik bahwa persiapan Asian Games XVII yang menggunakan uang negara berlebihan. Padahal, kata dia, masih banyak kepentingan rakyat yang harus diutamakan. "Tidak benar kalau ada tendensi jorjoran semata-mata untuk Asian Games 2018. Pemerintah sangat transparan dalam penggunaan anggaran. Asian Games 2018 bukan hajatan pemerintah, juga milik bangsa Indonesia," jelas Gatot dalam keterangan resminya, kemarin.
"Apa pun bentuk kritik harus secara logis dan rasional dasar yang menjadi materi ketika disampaikan ke publik," ujar Gatot.
Mengenai anggaran, Gatot me-nerangkan bahwa jika dibandingkan dengan pelaksanaan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan (Korsel), Asian Games 2014 menelan biaya lebih besar, yakni hingga Rp22 triliun.
Sementara itu, permintaan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) hanya dipenuhi sekitar Rp5,6 triliun dari permintaan anggaran Rp8,5 triliun. Pengurangan anggaran itu dilakukan setelah Inasgoc mengurangi jumlah cabang olahraga dari 42 menjadi 40.
"Inasgoc pun juga dituntut pemerintah untuk tidak hanya mengandalkan APBN dan itu bisa dilakukan melalui pelibatan kalangan dunia usaha baik BUMN (badan usaha milik negara) maupun BUMS (badan usaha milik swasta," lanjut Gatot.
Terkait dengan dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, Gatot mengatakan sebenarnya memang Vietnam yang terpilih melalui proses bidding pada 2012. Namun, Vietnam mengundurkan diri pada April 2014.
Saat itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memanfaatkan momentum tersebut untuk menunjukkan kesiapan Indonesia sebagai calon tuan rumah. "Pada Juli 2014 Indonesia berhasil menemui Ketua Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad di Kuwait. Kepastian Indonesia baru diperoleh saat OCA mengadakan pertemuan Dewan Eksekutif OCA dua bulan setelah pertemuan tersebut saat awal berlangsungnya penyelenggaraan Asian Games 2014 di Incheon," papar.
Berlatih ke Abu Dhabi
Guna meningkatkan kemampuan untuk menghadapi lawan-lawan Indonesia di ajang Asian Games 2018, tim nasional jujitsu akan berlatih di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, selama sebulan mulai pekan depan.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Jujitsu Indonesia (PP JI) Dedy Triharjanto mengatakan ada enam atlet nasional yang akan dikirimkan ke Abu Dhabi. "Mereka berangkat 12 April mendatang. Selama di sana, mereka ditanggung PP JI. PP JI sudah dapat anggaran dari pemerintah sebesar Rp5,9 miliar," kata Dedy di Jakarta, kemarin.
(Beo/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved