Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
MESKI bertubuh sedikit gempal, Wiliam Tanady tetap lincah. Bocah berusia 11 tahun yang sehari-hari berlatih di Klub Angkasa, Kota Pekanbaru, Riau yang juga pelajar kelas 6 SD Dharma Yuda Pekanbaru itu bahkan terlihat sangat gesit di lapangan.
Dengan pembawaan kalem dan tenang, Wiliam yang bernomor punggung 0075 berulang kali menumbangkan lawannya dengan skor telak. Wiliam merupakan satu dari dua peserta audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 yang berasal dari Kota Pekanbaru, Riau.
Sama seperti bocah-bocah lain, ia pun bermimpi bisa menjadi pemain nasional suatu saat nanti. "Saya ingin menjadi juara sejati," ucapnya seusai meraih supertiket bersama 23 peserta lain audisi umum di GOR Angkasa, Pekanbaru, kemarin.
Wiliam mengatakan sangat bangga bisa lolos. Kebetulan lokasi audisi bertempat di klub tempat dia berlatih sehari-hari. "Jadi, ya, tidak grogilah. Sudah biasa karena memang dari sini (GOR Angkasa)," ungkapnya.
Wiliam berharap di Kudus nanti dapat kembali menang sehingga dapat diterima menjadi atlet PB Djarum. Apalagi pada semifinal, Wiliam mengaku sempat sedikit kewalahan dalam menghadapi lawannya, Putra Devin Arthha Wahyudi, nomor punggung 0092 asal Merangin, Jambi. Meski demikian, Wiliam mampu mengalahkan Putra Devin dengan skor telak 21-9. "Tadi memang lawannya suka teriak-teriak untuk menjatuhkan mental, tapi senang juga lihat dia juga lolos (supertiket tambahan) ke Kudus," cetus Wiliam.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 dapat diikuti atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U-11 (berusia 6-10), U-13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U-15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun). Audisi dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved