Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
DUA kubu Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang sama-sama mengklaim sebagai organisasi yang sah, akhirnya bersepakat menggelar musyawarah nasional luar biasa bersama (Munaslubber) di Jakarta, 27-28 Maret.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk penuntasan polemik di tubuh PTMSI yang sudah lama berlangsung.
Salah satu calon ketua umum, Marzuqi Rofi'i mengatakan, Munaslubber merupakan solusi yang tepat untuk menyatukan kembali induk organisasi tenis meja Indonesia. Hal itu mengingat banyak kejuaraan yang akan dihadapi termasuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
"Saya merupakan utusan dari PB PTMSI. Untuk mengajukan diri saya mendapatkan dukungan 19 pengurus provinsi," kata Marzuqi Rofi'i, Minggu (25/3).
Selama ini ada dua induk organisasi tenis meja yaitu PB PTMSI dan PP PTMSI. Permasalahan ini bahkan menjadi sorotan dan pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan KONI.
Nama lain sebagai pesaing Marzuqi ialah mantan Ketua Umum PB PTMSI Dato Tahir yang kabarnya akan kembali turun gelanggang.
Penyelesaian polemik ini berawal dari pertemuan yang dilakukan oleh PB PTMSI, PP PTMSI, KOI, KONI dan Menpora Imam Nahrawi pada 23 Oktober 2017. Hasilnya mereka sepakat jika PTMSI harus kembali satu. Dengan adanya kesepatan ini berdampak pada cairnya dana pelatnas Asian Games 2018.
Tenis meja dalam pengajuannya membutuhkan anggaran sebesar Rp5,9 miliar, namun hanya disetujui Rp5,4 miliar. Jumlah dana terealisasi tersebut cukup besar jika dibandingkan dengan cabang lain seperti sepak takraw, yang mengajukan Rp27 miliar hanya terealisasi Rp9 miliar. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved