Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) tidak sekadar bersurat kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait dengan terancam tidak dipertandingkannya nomor 62 kg dalam cabang besi. Inasgoc selaku panitia penyelenggara pesta olahraga negara-negara Asia itu juga diminta melobi OCA secara langsung.
"Pada intinya Kemenpora mendukung agar nomor 62 kg dipertandingkan di Asian Games. Kami mungkin akan bantu bersurat dengan OCA. Namun, Inasgoc juga harus berusaha keras melobi OCA," kata Deputi IV Kemenpora Mulyana kepada Media Indonesia, kemarin.
Sebelumnya, Federasi Angkat Besi Asia (AWF) dalam surat yang ditujukan kepada Erick Thohir selaku Ketua Komite Olimpiade Indonesia dan Ketua Inasgoc menyatakan nomor 62 kg tetap akan dipertandingkan di Asian Games dengan syarat tertentu.
Surat yang ditandatangani Mohamed Yousef Almana (Presiden AWF) dan Boossaba Yodbangtoey (Sekretaris Jenderal AWF) menjelaskan ditariknya nomor 62 kg dari daftar nomor pertandingan cabang angkat besi di Asian Games dilakukan setelah AWF menerima permintaan Inasgoc untuk mengurangi nomor kategori putra dari delapan nomor menjadi tujuh nomor.
Wakil Ketua Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Joko Pramono mengatakan kini pihaknya menunggu keputusan OCA dan Inasgoc mengenai nasib nomor 62 kg.
Sementara itu, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) akan mengundang empat karateka yang sebelumnya mengundurkan diri dari pelatnas. Mereka ialah Sisilia Ora (kata perorangan), Srunita Sari Sukatendel (kumite -50 kg), Cok Istri Agung Sanistyarani (kumite -55 kg), dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda (kata perorangan putra).
"Ketua Umum Forki (Gatot Nurmantyo) sudah bilang ke saya jika memang mereka punya peluang untuk diturunkan di Asian Games, ajak mereka untuk ikut seleksi pada Juni nanti," kata Sekjen PB Forki, Lumban Sianipar.
Seleksi pada Juni mendatang merupakan babak penyisihan kedua untuk para karateka yang mengikuti pelatnas di Ciloto, Jawa Barat. Seleksi pertama digelar pada Sabtu (10/3) kemarin dan diikuti 28 karateka. Hasilnya, 16 karateka dinyatakan bisa bertahan.
Sudah cair
Pada bagian lain, Deputi IV Kemenpora, Mulyana, menyebut anggaran untuk honor atlet boling yang akan mengikuti Asian Games 2018 sudah cair sejak Januari.
Pencairan anggaran itu dilakukan setelah ada surat keputusan (SK) atlet yang masuk pelatnas. "SK itu adalah dasar pemberian uang honor termasuk akomodasi dan biaya untuk melaksanakan try out dan training camp," kata Mulyana.
Seandainya di SK tidak ada nama-nama atlet dan juga pelatih serta anggota tim. Mulyana mengatakan, pihaknya tidak akan mungkin menuliskan anggaran sepeser pun. SK itu nantinya bisa saja berubah.
Sebelumnya, pelatih boling Thomas Tan menuturkan anak asuhnya belum digaji sejak pelatnas digelar pada Januari lalu.
(R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved