Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kumpulan Berita DPR RI
PELUANG cabang besi kelas -62 kg untuk tetap dipertandingkan di multiajang Asian Games 2018 kembali terbuka. Kepastian tersebut keluar bersamaan dengan surat pemberitahuan dari Federasi Angkat Besi Asia (AWF).
Dengan surat dari AWF itu, lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, yang ditargetkan meraih medali emas, bisa berlaga pada cabang angkat kelas -62 kg di Asian Games 2018 yang digelar pada Agustus.
Ketua Harian Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Djoko Pramono membenarkan adanya surat dari AWF.
"Yang pasti AWF sudah menjawab surat permintaan agar kelas -62 kg putra tetap dipertandingkan sehingga sekarang semua keputusan ada di tangan pemerintah untuk memperjuangkannya ke OCA (Dewan Olimpiade Asia)," jelas Djoko di Jakarta, kemarin.
"Saya juga sudah melaporkan surat ini kepada Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto dan Pak Gatot menyambut baik surat ini serta mendukung agar Eko tetap tampil di Asian Games 2018 nanti," ujarnya.
Panitia Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) sangat mendukung jika kelas -62 kg tetap dipertandingkan. Namun, Deputi I Inasgoc, Harry Warganegara, mengatakan, pihaknya tidak berhak mengambil keputusan tersebut.
Menurut Harry, Inasgoc harus melaporkan surat dari AWF tersebut kepada Ketua Dewan Pengarah Panitia Pelaksana Asian Games 2018 yang dijabat Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Inasgoc tidak bisa mengambil keputusan sebelum ada kepastian karena Presiden OCA Sheikh Ahmad Fahad Al-Sabah dan pemerintah Indonesia telah menentukan Asian Games 2018 mempertandingkan maksimal 462 nomor.
"Bisa saja dipertandingkan. Semua itu bergantung pada pemerintah dan keputusan OCA tentang adanya penambahan nomor yang dipertandingkan di Asian Games 2018," tegas Harry.
Bonus dibahas
Kendati lima bulan lagi Asian Games 2018 digelar, pemerintah mulai merumuskan bonus atau apresiasi bagi para atlet yang sukses menyumbangkan medali, termasuk pula para pelatih mereka.
Pemerintah berencana memberikan apresiasi kepada para atlet dan pelatih tidak hanya berupa uang tunai. Mereka juga akan diberi bonus rumah dan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) khususnya bagi mereka yang meraih medali emas.
Pernyataan tersebut disampaikan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.
Namun dalam keterangannya, Mulyana mengatakan pemerintah masih belum menetapkan berapa besar uang tunai yang dijanjikan bagi para atlet peraih medali di ajang Asian Games 2018.
Dia beralasan pemerintah dalam hal ini Kemenpora masih memfokuskan merumuskan nomor-nomor cabang olahraga yang berpeluang meraih emas bagi kontingen tuan rumah Indonesia.
"Karena kalau menghitung bonus itu pembicaraannya bukan hanya medali emas juga menghitung atletnya. Kita tidak bisa hanya menghitung nomor individual, tetapi juga medali emas untuk nomor beregu dan ganda," ujar Mulyana kepada Media Indonesia, kemarin.
Menurut Mulyana, perhitungannya, misalnya, bonus bagi peraih emas untuk nomor perorangan ialah Rp1 miliar. Jadi, tidak mungkin nomor beregu atau ganda bonusnya bernilai sama. Bisa jadi emas nomor beregu punya nilai bonus yang lebih besar atau nominalnya Rp1,5 miliar.
(Rul/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved