Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KABAR gembira untuk para atlet pelatnas paralimpiade Indonesia. Sebabnya, mereka berpeluang mendapat kesempatan untuk mengikuti seluruh nomor pertandingan pada multiajang Asian Para Games Jakarta 2018. Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) menyatakan kemungkinan itu didapat setelah Komite Paralimpiade Asia (APC) bersedia mengalokasikan atlet-atlet tuan rumah di setiap nomor pertandingan. Namun, komitmen tersebut baru dikeluarkan secara lisan. “Sekarang kami menunggu keputusan secara tertulis. Semoga dalam satu pekan ke depan kabar baik itu sudah muncul,” kata Ketua Inapgoc Raja Sapta Okto kepada Media Indonesia, Senin (5/2).
Okto menjelaskan awalnya Inapgoc meminta APC memberikan kesempatan kepada seluruh atlet Indonesia di setiap nomor. Permohonan itu disampaikan karena Inapgoc menerima keputusan APC bahwa ada sejumlah nomor yang dijadikan sebagai ajang kualifikasi menuju Paralimpiade 2020. Keinginan Inapgoc agar para atlet Indonesia ikut serta di seluruh nomor awalnya ditolak. Namun, APC diminta mempertimbangkan usulan tersebut karena Indonesia sudah berkorban banyak dari sisi materi, waktu, dan tenaga, tapi tidak bisa meramaikan seluruh laga di Asian Para Games.
“Akhirnya permintaan itu diterima. Melalui Sekretaris Jenderal APC disampaikan agar negara penyelenggara bisa menempatkan atlet di seluruh nomor,” kata Okto lagi. Asian Para Games akan berlangsung di Jakarta pada 6-13 Oktober. Diperkirakan, ada 42 negara yang menjadi peserta. Mereka akan memperebutkan 446 medali emas dari 18 cabang olahraga. Meski dapat jatah di seluruh nomor, Indonesia hanya akan menerjunkan 300 atlet. Sebelum Asian Para Games dimulai, direncanakan ada test event. Gelaran tersebut menjadi ajang menguji kesiapan atlet, arena, panitia, dan wisma atlet. Menurut Sekretaris Jenderal Inapgoc Bayu Rahadian, belum ada kabar lagi mengenai test event tersebut.
Namun, dari 18 cabang yang dipertandingkan, diperkirakan hanya lima yang akan mengadakan test event, yakni bola basket kursi roda, bulu tangkis, para atletik, para renang, dan tenis meja kursi roda. Begitu juga negara peserta, belum dipastikan. Waktu pelaksanaannya, kemungkinan pada April atau Mei. “Paling per cabang hanya dua atau tiga negara, tapi kami ide awalnya ingin kejuaraan nasional saja, tanpa undang negara lain. Dari Dewan Paralimpiade Asia juga tidak masalah kalau test event berupa kejurnas,” tutur Bayu.
Sementara itu, Deputi I Bidang Operasional Pertandingan Inapgoc Taufik Yudi mengaku akan menggunakan sejumlah arena di kawasan Senayan untuk coba.
“Kami masih mengidentifikasi nomor-nomor pertandingan yang layak menggelar uji coba. Hal itu dilakukan untuk mengukur kesiapan panitia,” kata Taufik.
Kirim 20 pembalap
Pada bagian lain, Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) mengirim 20 pembalap ke kejuaraan balap sepeda tingkat Asia di Myanmar dan Malaysia pada pertengahan bulan ini sebagai persiapan menghadapi Asian Games 2018.
“Kami mengikutsertakan atlet dalam kejuaraan disiplin lintas jalan (road) di Myanmar pada 8-12 Februari, sedangkan di Malaysia, atlet akan mengikuti kejuaraan disiplin lintasan sepeda (track) pada 16-20 Februari,” kata manajer pelatnas ISSI Budi Saputra.
Selain mengikuti kejuaraan, 17 pembalap berlatih di luar negeri sambil menunggu penyelesaian velodrom di Rawamangun yang diperkirakan rampung pada Maret. (Ant/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved