Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Keamanan dan Transportasi Jadi Fokus Inasgoc

(Beo/R-3)
05/2/2018 04:00
Keamanan dan Transportasi Jadi Fokus Inasgoc
(Ist)

PANITIA Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) mengaku memfokuskan diri pada masalah keamanan dan transportasi menjelang test event yang akan digelar pada 8-15 Februari. Meski hanya diikuti delapan cabang olahraga, uji coba itu menjadi penting untuk mengukur kesiapan Indonesia dalam menggelar pesta olahraga negara-negara Asia tersebut pada Agustus mendatang. “Kami sedang menyusun strategi soal transportasi dan pengamanan. Seperti misalnya nanti ketika atlet luar negeri datang ke Indonesia, mulai dari bandara, mereka dijemputnya bagaimana. Gambarannya sudah ada, nanti penerapannya akan seperti apa,” kata Ketua Inasgoc Erick Thohir di Jakarta, Minggu (4/2).

Untuk urusan keamanan, pihak Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan bahwa setiap polda yang ada di setiap provinsi penyelenggara akan mengerahkan kurang lebih 1.000 personel. Bahkan, khusus untuk Jakarta, diperkirakan ada 2.000 personel yang akan diterjunkan. Namun, jumlah tersebut hanya untuk saat Asian Games berlangsung. Untuk ajang test event hanya setengahnya. Soal kelancaran lalu lintas, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan nantinya akan ada rekayasa lalu lintas.
“Nanti mungkin jalan akan buka-tutup. Petugas untuk pengawalan saja dipersiapkan 450 personel. Pengamanan dilakukan Polda Metro Jaya, Polda Sumatra Selatan, dan Polda Jawa Barat,” kata Royke.

Diharapkan, dengan pengawalan pihak kepolisian, laju atlet dari wisma atlet di Jakarta dapat ditempuh kurang dari 45 menit. Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan waktu tempuh 34 menit yang diminta dirasa cukup sulit untuk ­direalisasikan. Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengaku puas dengan kondisi wisma atlet di Kemayoran, Jakarta. Ia yakin wisma atlet itu siap menampung 1.200 atlet dari 18 negara peserta yang akan menginap selama test event.

Dia mengatakan kamar yang akan ditempati sudah sesuai standar seperti hotel bintang tiga. Satu kamar terdapat dua ruang dengan tiga tempat tidur, ruang tamu, kamar mandi, juga dapur. “Kami juga melihat dari kesiapan relawan. Bagaimana mengurus masalah kesehatan, kemudian di dapur, dan bagaimana penyambutannya, itu standarnya seperti kita saat masuk ke hotel,” kata Puan. Mengenai test event, Puan berpendapat wajar jika nanti ada kesalahan dan persiapan yang kurang matang. Segala kekurangan nanti jadi bahan evaluasi untuk disempurnakan pada Agustus. “Urusan lalu lintas, kami minta Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi.” (Beo/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya