Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
INDONESIA gagal menambah gelar di ajang India Open 2018. Itu terjadi karena Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang tampil di nomor ganda campuran kalah dari Mathias Christiansen/Christinna Pedersen pada fase final, Minggu 4 Februari.
Sebelumnya, Indonesia berhasil merebut gelar juara dari sektor ganda putri yang dimainkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Tren positif itu tercipta setelah menaklukkan wakil Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor, 21-18 dan 21-15.
Sayangnya, prestasi di India Open tidak bisa ditambah Indonesia di sektor perwakilan ganda campuran Praveen/Melati. Mereka dipaksa menyerah oleh Christiansen/Pedersen di babak final lewat dua game langsung 21-14, 21-15.
Baca: INASGOC Fokus Keamanan dan Transportasi Jelang Test Event Asian Games
Praveen/Melati sudah merasakan kesulitan sejak awal game pertama. Sebab, mereka sudah dibuat tertinggal 1-6. Setelah memperkecil ketertinggalan menjadi 10-13, Praveen/Melati malah kurang konsisten dan merelakan game pertama dengan skor, 14-21.
Situasi tidak berubah ketika memasuki game kedua karena Christiansen/Pedersen tetap menguasai permainan. Bahkan, pasangan unggulan kelima itu mampu membuat keunggulan 14-6. Hingga akhirnya, mereka menutup game kedua dengan skor, 21-15.
Kekalahan Praveen/Melati di final belum menutup asa Indonesia untuk menambah gelar juara di India Open 2018. Pasalnya, masih ada ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang belum bertanding kontra wakil Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.(mtvn/OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved