Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Test Event Jadi Tolok Ukur

Budi Ernanto [email protected]
28/12/2017 08:30
Test Event Jadi Tolok Ukur
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PENGURUS Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) tidak ingin memandang remeh ajang test event jelang Asian Games 2018 yang berlangsung pada Februari mendatang. Sekretaris Jenderal PP Perpani Alman Hudri mengatakan test event akan dijadikan untuk mengukur kekuatan para atlet nasional serta calon lawan yang berasal dari 10 negara yang diundang. “Setelah test event, kami akan menentukan strategi untuk menghadapi Asian Games 2018. Masih ada lima bulan setelah test event sehingga cukup untuk melakukan persiapan lebih lanjut,” kata Alman kepada Media Indonesia, Rabu (27/12).

Menurut Alman, pihaknya ingin mengirimkan para atlet ke luar negeri untuk mengikuti berbagai kompetisi setelah test event. Pada Maret mendatang, ada kejuaraan tingkat Asia di Thailand, yang dilanjutkan dengan rangkaian kejuaraan dunia di Tiongkok, India, dan Turki.
Sementara itu, untuk latihan di luar negeri, negara yang menjadi tujuan ialah Belanda. “Ilmu compound dan recurve di Belanda sangat bagus. Kami latihan di luar Asia agar kemampuan atlet juga lebih baik daripada lawan-lawan di Asian Games,” kata Alman.
Dalam pelaksanaan test event, 16 atlet akan diterjunkan Perpani dan terdiri atas 8 atlet putra serta 8 atlet putri. Mereka akan mengikuti delapan nomor pertandingan atau sama dengan yang ada di Asian Games 2018.

“Negara lain belum tahu juga apakah mereka akan menurunkan atlet unggulan atau pelapis. Namun, di panahan bisa kelihatan dari atlet pelapis. Kalau atlet nomor dua saja sudah bagus, berarti atlet yang utama harus lebih diwaspadai,” pungkas Alman.
Kesiapan panitia

Berbeda dengan panahan, hasil di test event bagi cabang olahraga (cabor) angkat besi justru nomor dua. Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Joko Pramono, mengatakan dalam test event yang ingin diperhatikan justru ialah kesiapan panitia pelaksana.

Menurut Joko, negara lain juga tidak mungkin mengirimkan atlet utama mereka dalam ajang test event. “Namun, kami sudah maksimal mulai awal Januari karena kami ingin pembinaan kami dilakukan supaya ada atlet yang bisa mengikuti Olimpiade 2020 di Jepang,” kata Joko.

Sementara itu, untuk Asian Games 2018, PABBSI masih mengandalkan Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni. “Kami harap ada kejutan di nomor lain. Saya tidak mau sebutkan nomor mana yang jadi peluang Indonesia untuk meraih meda­li,” pungkas Joko.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Eris Herryanto mengatakan selain panahan dan angkat besi, cabang olahraga lain yang dipertandingkan ketika test event ialah sepak bola, taekwondo, voli, basket, tinju, pencak silat, dan atletik.

Lokasi test event tidak ada yang di Palembang, Sumatra Selatan. Tinju, taekwondo, dan angkat besi akan dipertan­dingkan di JI Expo, Kemayoran, Jakarta. Sementara itu, pencak silat dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. “Sepak bola di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Jawa Barat, dan Pakan Sari, Bogor, Jawa Barat,” terang Eris. (Beo/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya