Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga akan mempermudah mekanisme pencairan anggaran untuk memenuhi kebutuhan pelatihan nasional dari cabang-cabang olahraga prioritas di Asian Games 2018. Pelaksana Tugas Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwati mengatakan, untuk 2017, cabang-cabang prioritas hanya perlu menyerahkan proposal pengajuan anggaran ke Kemenpora tanpa perlu melewati Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terlebih dahulu. Hal itu dilakukan dalam rangka mempermudah cabang-cabang prioritas yang ingin melaksanakan uji coba dan berlatih di luar negeri.
“Hingga akhir 2017, prosedur yang kami rencanakan ialah cabang-cabang unggulan yang melakukan tryout mengirimkan proposal dari yang semula ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas, kini ke Menpora, tembusannya ke Deputi IV, kuasa pengguna anggaran, dan PPK, pasti nanti turunannya ke deputi. Kami itu mencoba menyamakan persepsi kami soal hal itu bahwa uji coba dan training camp itu tetap harus jalan pada tahun ini,” ujar Yuni kepada Media Indonesia via telepon, Selasa (31/10. Yuni menambahkan prosedur pencairan anggaran tersebut hanya akan diterapkan pada 2017. Pada tahun depan, pihaknya akan kembali duduk bersama dengan para pengurus PP/PB dan KONI.
Di sisi lain, demi membantu mempercepat proses pencairan anggaran dan mendampingi cabang-cabang olahraga dalam rangka persiapan ASian Games, KONI akan membentuk koordinator. Ketua KONI Pusat Tono Suratman mengatakan akan ada empat koordinator yang akan mendampingi cabang, yakni terdiri atas koordinator akurasi, terukur, bela diri, dan permainan. “Empat koordinator itu belum ditunjuk meskipun sebenarnya pengurus sudah ada. Saya menunjuk waketum saya untuk menjadi koordinator. Untuk cabang pemainan saya menunjuk Waketum V KONI Pusat Suryadharma, untuk akurasi ada Waketum IV K Inugroho, kemudian Waketum I Suwarno akan memegang bela diri, sedangkan Waketum III Ekawahyu Kasih akan mendampingi cabang-cabang terukur,” jelas Tono.
Selain itu, Tono menambahkan, pihaknya akan mempermudah pengajuan anggaran tiap-tiap cabang dengan menggunakan sistem online (daring). Menurutnya, sistem daring dapat lebih memudahkan cabang untuk bisa merevisi pengajuan anggaran tersebut. “Kalau dulu anggaran itu diajukan dalam bentuk print out proposal, ke depannya kami coba online sehingga kita bisa cepat merevisi.”
17 cabang prioritas
Untuk meraih hasil yang maksimal di Asian Games 2018, KONI tengah merumuskan sementara cabang-cabang yang menjadi prioritas perolehan emas. Jika dibandingkan dengan Satlak Prima yang merumuskan 23 cabang proyeksi medali, KONI hanya menentukan 17 cabang prioritas.
Waketum I Bidang Peningkatan Prestasi dan Organisasi Suwarno mengatakan penentuan cabang-cabang prioritas dilakukan berdasarkan prestasi atlet. “Cabang prioritas itu ditentukan berdasarkan prestasi atlet yang ada di Indonesia kemudian kita bandingkan dan analisis berdasarkan data yang kita ambil secara internasional. Untuk jumlahnya masih akan berkembang karena kami masih menunggu hasil negosiasi penentuan nomor-nomor pertandingan dari KOI dan Inasgoc dengan Dewan perwakilan Asia (OCA),” ujar Suwarno. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved