Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PEMBALAP Indonesia Sean Gelael sukses meraih poin pertamanya musim lalu di Sirkuit Baku City, Azerbaijan. Kesuksesan itulah ingin diulang Sean saat membalap di negara pecahan Uni Soviet tersebut di ajang Formula 2 pada 24-25 Juli nanti. Untuk itu, pembalap tim Pertamina Arden tersebut telah menyiapkan diri sebaik mungkin.
Memang tidak mudah mewujudkan itu. Namun, ia sudah belajar banyak dari tiga balapan sebelumnya. Hingga tiga seri yang sudah berlangsung, Sean belum mampu meraih satu poin pun.
Itu sebabnya ia sangat ingin meraih poin di Azerbaijan. "Tentu saya berharap bisa meraih hasil positif di Baku seperti musim lalu. Kami akui balapan di Baku tidak akan mudah, tetapi saya akan berusaha keras untuk mendapatkan poin," kata pembalap yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia itu. Pada balapan di Azerbaijan musim lalu, anak pasangan Ricardo dan Rini S Bono itu mampu finis di urutan ketujuh balapan feature dan berhak mendapatkan enam poin. Sayangnya, pada balapan sprint, ia gagal lantaran terlibat insiden tabrakan dengan pembalap lain.
Menurut Sean, tantangan besar akan dihadapi di Baku karena menggunakan sirkuit jalan raya. Musim ini merupakan kali kedua sirkuit itu dipakai dan tidak semua pembalap hafal dan mengenal baik kondisi lintasannya. Sirkuit rancangan arsitek asal Jerman, Hermann Tilke, itu memiliki panjang 6 kilometer dengan 20 tikungan. Lintasan sirkuit melewati wilayah kota tua yang eksotis dengan bangunan bersejarah seperti alun-alun Azadlig, gedung parlemen, dan menara Maiden. Sisi lainnya menampilkan panorama pesisir pantai Laut Kaspia.
Tantangan sirkuit itu ialah tanjakan curam di dekat balai kota tua dan trek lurus sepanjang 2,2 km yang memungkinkan pembalap menggeber mobil mereka dengan kecepatan sampai 340 km per jam. Sirkuit Baku bisa dibilang sebagai sirkuit tercepat. Yang membuat balapan di Baku lebih menarik, yakni arah balapan berlawanan dengan arah jarum jam. Lintasan itu memiliki lebar 13 meter, tetapi di antara tikungan tujuh dan delapan, lebar lintasan menyempit menjadi 7,6 meter. Titik itulah tantangan tersulit bagi pembalap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved