Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
LEGENDA tinju profesional, Floyd Mayweather Jr, akhirnya menerima tantangan juara dunia seni bela diri campuran (UFC), Conor McGregor, untuk kembali bertarung setelah memutuskan pensiun dari dunia tinju pada 2015.
Pada pertarungan yang akan digelar di Las Vegas T-Mobile Arena, Nevada, 26 Agustus tersebut, Mayweather berambisi mempertajam rekor, yaitu tidak terkalahkan dalam 49 kali pertarungan.
Meski telah berusia 40 tahun, Mayweather memang masih lebih unggul ketimbang McGregor yang baru berusia 28 tahun. Dengan pengalaman yang matang, Mayweather pun diprediksi lebih mampu meredam serangan McGregor yang sejatinya tak memiliki pengalaman dalam dunia tinju.
Ia bahkan dijagokan bakal mempertajam rekor bertandingnya menjadi 50 menang dan tidak pernah kalah. Itu sebabnya Mayweather mengaku sudah tak sabar menunggu pertarungan tersebut. "Kedua pihak sangat senang. Baik dia maupun saya sangat bahagia dan saya tidak sabar menunggu."
Pertarungan kali ini menjadi yang kedua bagi Mayweather setelah ia menyatakan gantung sarung. Sebelumnya, Mayweather pernah menghadapi Juan Manuel Marquez asal Meksiko pada Mei 2009 setelah menyatakan pensiun seusai menghadapi petinju Inggris Ricky Hatton pada Desember 2007.
Mayweather pun kembali menyatakan pensiun setelah mengalahkan petinju asal Amerika Serikat, Andre Berto, September 2015. Peraih perunggu Olimpiade Atlanta 1996 tersebut mengaku kembali bertarung demi memenuhi keinginan para penggemarnya.
"McGregor pesaing tangguh. Orang-orang di seluruh dunia menuntut pertarungan ini. Jadi, saya harus memberi mereka apa yang ingin mereka lihat," kata Mayweather.
Pertahankan gelar
Di bagian lain, petinju Amerika Serikat, Andre Ward, sukses mempertahankan gelar IBF, WBA, dan WBO yang dia sandang setelah merobohkan petarung Rusia, Sergey Kovalev, dalam pertarungan delapan ronde pertandingan ulang kelas ringan yang berlangsung di Mandalay Bay Events Center, Amerika Serikat, akhir pekan lalu.
Ward menang TKO di ronde kedelapan setelah Wasit Tony Weeks menghentikan pertarungan di waktu 31 detik tersisa. Pukulan-pukulan rendah yang dilontarkan Ward tak mampu diatasi Kovalev.
"Dia (Kovalev) pejuang yang hebat. Tidak banyak orang yang akan mengalahkannya. Namun, saat Anda menghadapi petarung hebat seperti dia, Anda harus menaikkan level permainan ke tingkat yang lebih tinggi," ujar Ward.
"Saya menyakitinya dengan pukulan di kepala dan saya harus mendapatkan pukulan yang tepat untuk menyelesaikannya," lanjutnya.
Dengan kemenangan itu, Ward semakin mempertajam rekor kemenangannya menjadi 32-0 dengan total 16 KO. Ini kemenangan kedua Ward atas Kovalev.
Pada pertemuan pertama mereka yang berlangsung di T-Mobile Arena, Nevada, 19 November tahun lalu, Kovalev harus menyerahkan tiga dari empat sabuk tinju utama miliknya setelah menyerah dalam 12 ronde pertarungan.
Satu-satunya gelar tersisa yang menjadi milik Kovalev ialah WBC-ABCO yang diraihnya saat mengalahkan Roman Simakov pada pertarungan pada 2011.(AFP/AP/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved