Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
LOLOSNYA Dody Rahmadi Amar sebagai satu-satunya calon Ketua Umum KONI DKI Jakarta menjadi tanda tanya. Pasalnya, menurut anggota Tim Penyaringan dan Penjaringan (TPP) KONI DKI Widodo Edi, ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi Dody.
"Dokumen domisili, dokumen visi dan misi, serta surat pernyataan sehat jasmani dan rohani belum ada pada 25 April kemarin. Baru ada dokumen visi dan misi serta dokumen domisili pada esoknya. Sementara surat keterangan sehat, baru ada pernyataan setelah menjalani tes," kata Edi di Jakarta, Kamis (27/4).
Karena itu, lanjut Widodo, pihaknya mengambil keputusan untuk memilih dissenting opinion. Itu berbeda dengan delapan anggota TPP yang meminta Widodo untuk menolerir keterlambatan Dddy.
"Tapi, saya terima putusan apa pun dari Musyawarah Nasional nanti, itu dengan catatan dissenting opinion," sambung Widodo.
Sementara itu, Ketua Forum Cabang Olahraga (Cabor) DKI, Alex Asmasoebrata, mengancam akan membuat KONI DKI tandingan jika Dody tetap diusung menjadi Ketum KONI DKI periode 2017-2022.
"Kami tidak akan mengakui jika Dody tetap diusung menjadi Ketua KONI DKI dan kalau perlu kami akan membentuk KONI DKI tandingan," ujar Alex saat memberi keterangan kepada media di kantornya.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan dari 18 cabor itu, Alex yang juga Sekretaris Umum KONI DKI menjelaskan, keputusan TPP meloloskan Dody sebagai satu-satu calon Ketum KONI DKI dinilai tidak sah.
Selain itu, Alex juga menyayangkan karena terdapat enam anggota TPP yang dinilai tidak netral. Sebab, secara terang-terangan mereka hadir dan mendukung dalam deklarasi salah satu bakal calon Ketum KONI DKI yang diadakan di salah satu mal pada 17 April lalu.
Secara terpisah, Dody enggan menjelaskan perihal dirinya terlambat melengkapi syarat administratif dan hanya berbicara mengenai apa yang akan dia lakukan pascamenjabat. Dia akan berusaha untuk menghilangkan jarak antara cabor unggulan dan nonunggulan.
"Jadikan atlet sebagai profesional, tingkatkan pembinaan," kata adik kandung Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar itu. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved