Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENGENDARAI mobil Formula 1 memang menjadi impian semua pembalap, termasuk pembalap muda Indonesia, Sean Gelael. Kini peluang Sean untuk mengikuti jejak pembalap Indonesia lainnya, Rio Haryanto, yang pernah mencicipi gelaran jet darat, sudah di depan mata.
Ia kini berlomba di ajang Formula 2, yang merupakan tahapan pembalap sebelum terjun di F1. Selain itu, Sean menjadi pembalap penguji di tim F1 Toro Rosso.
Bagaimana upaya Sean untuk menembus ketatnya persaingan demi mendapatkan kursi F1. Berikut petikĀan wawancaranya dengan wartawan Media Indonesia, Budi Ernanto, di Jakarta, Selasa (25/4).
Apa artinya menjadi tim penguji mobil F1?
Tes kemarin di Bahrain benar-benar luar biasa. Bisa mencicipi mobil F1 ialah mimpi bagi semua pembalap. Apalagi saya sudah pengin dari kecil dan harus kerja keras untuk bisa mencapai tahap tersebut. Terima kasih bagi para pendukung.
Kesan setelah mengendarai STR12?
Mobilnya kencang. Itu pasti. Modern, banyak teknologi yang membantu sehingga saya tidak terlalu kaget ketika masuk ke kokpitnya. Apalagi persiapan untuk pengujian juga sangat intensif, mulai simulasi hingga langsung bersentuhan dengan mobil.
Apa yang disampaikan Bos Toro Rosso, Franz Tost?
Dia bilang saya beradaptasi dengan STR12 dengan sangat baik. Itu dilihat dari setiap sesi. Saya selalu semakin cepat dan mampu menjaga jarak dengan konsisten.
Setelah menjadi pembalap penguji, kamu akan masuk F1 tahun depan?
Sekarang saya masih fokus di F2. Kalau bagus di F2, kesempatan pasti akan datang. Bertahaplah, jadi berbuat maksimal untuk yang ada di depan mata saja dulu. Saya kan kerja untuk diri saya sendiri, nanti pasti ada yang datang menghampiri.
Siapa pembalap favorit?
Sulit ketika ditanya favorit, tapi dari F1 tidak ada karena pilihannya kan ingin seperti yang difavoritkan itu atau melampauinya. Jujur saja, jika mengidolakan, saya merujuk cabang olahraga lain seperti Michael Jordan (basket) atau Muhammad Ali (tinju). Kalau F1, sebenarnya siapa yang bisa diambil ilmunya dan dia Stoffel Vandoorne dari McLaren karena dia temen baik.
Apa persiapan di seri kedua?
Persiapan kan objektif. Namun, memang ada masalah dengan sensor dan wiring dari testing di evaluasi seri pertama di Bahrain.
Bagaimana penilaian terhadap kompetitor?
Di F2, harus kita akui semua pembalap bersaing untuk bisa masuk ke F1. Jadi ini persaingan yang berat. Saya belum bisa melihat lawan yang harus diantisipasi karena ini baru awal musim.
Apa evaluasi dari seri pertama?
Sayangnya, kemarin itu kurang baik. Padahal, saat latihan sudah baik, ada di urutan delapan besar. Banyak faktor penyebab hasil tidak bagus. Seperti strategi dan mobil. Ke depannya kami pelajari kesalahan kemarin dan tidak panik. Kami akan bangkit dari urutan delapan besar. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved