Daerah Diminta Pertajam Prioritas Pembangunan

08/4/2017 05:00
Daerah Diminta Pertajam Prioritas Pembangunan
(ANTARA)

KETERBATASAN anggaran membuat daerah harus mempertajam prioritas pembangunan di wilayah mereka dan bukannya mengejar jumlah program yang dampaknya tidak terlalu dirasakan masyarakat.

Peringatan itu di sampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Bro-djonegoro seusai membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Daerah Provinsi Bangka Belitung di Bangka Tengah, Jumat (7/4).

"Anggaran pusat dan daerah terbatas. Kalau prioritas pembangunannya banyak, dengan anggaran terbatas tentu saja akan mendapatkan porsi kecil-kecil. Kalau sudah begitu, tentu saja pembangunan tidak terlalu dirasakan masyarakat," pesan Bambang.

Ia mengingatkan program prioritas juga jangan dipatok terlalu banyak.

"Jangan seperti sekarang ini ada 16 prioritas. Pertajamkan saja prioritasnya," serunya.

Selain mengurangi prioritas dan mempertajamnya, Bambang meminta kapasitas fiskal dinaikkan karena ketergantungan Babel terhadap dana transfer masih sangat tinggi.

Caranya antara lain dengan menghemat belanja barang dan operasional belanja pega-wai sehingga ada ruang lebih besar terhadap belanja modal yang berdampak langsung ke masyarakat.

"Infrastruktur jalan ini tidak tiap kali kita gunakan. Namun, kalau air dan sanitasi ini jelas penggunaannya. Jadi utamakanlah," katanya.

Atas masukan-masukan tersebut, Sekda Babel Yan Megawandi mengaku akan melaksanakan saran Menteri PPN itu.

Sementara itu, bukan hanya Kalimantan Selatan yang berencana fokus mengembangkan sektor pariwisata di tahun-tahun mendatang.

Pemkab Pasuruan, Jawa Timur, juga akan melakukan hal yang sama.

Potensi wisata di Pasuruan tersebar mulai wisata alam, wisata buatan, wisata edukasi, wisata pertanian dan perkebunan, wisata sejarah, hingga wisata religi.

"Potensi pariwisata harus dikembangkan agar mampu mengangkat dan jadi pengge-rak ekonomi kreatif," kata Bu-pati Pasuruan M Irsyad Yusuf. (RF/AB/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya