HARGA kebutuhan pokok terus melambung menjelang akhir tahun. Harga sayuran, bumbu dapur, dan beras naik. Seperti di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, harga semua jenis beras terus naik. "Harga beras naik itu pasti, tapi ketersediaan pangan aman untuk empat bulan ke depan. Saat ini masih ada 50 ton beras yang ada di lumbung pangan, penggilingan beras, maupun pedagang," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali, Juwaris, kemarin.
Harga semua jenis beras naik rata-rata 10%. Harga beras medium dari Rp9.000 per kg kini menjadi Rp9.900 per kg. Sementara itu, harga cabai berbagai jenis naik 100%. Semula harga cabai merah Rp15 ribu per kg naik menjadi Rp30 ribu per kg. Hal sama juga terjadi pada harga bawang merah, yakni dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp30 ribu per kg, sedangkan harga wortel dari Rp6.000 menjadi Rp15 ribu per kg.
Naiknya harga beras dipicu hujan yang terus-menerus sehingga gabah sulit mengering. Di Temanggung, para pengusaha penggilingan gabah harus menambah ongkos menjemur gabah Rp150 ribu setiap lima hingga enam hari sekali.
Hal sama juga terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Cikarubuk, Singaparna, Pancasila, dan Modern belum turun. Harga kebutuhan pokok yang terus naik ialah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan putih, gula pasir, gula merah, dan telur ayam.
Hingga kini belum dilakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga.
Tingginya harga pangan membuat Gubernur Bangka Belitung, Rustam Effendi, mengeluarkan imbauan agar para distributor dan pedagang bahan kebutuhan pokok ikut menurunkan harga. "Memang sekarang harga kebutuhan pokok naik. Sebentar lagi pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar. Harusnya harga kebutuhan pokok ikut turun," ujar Rustam. (Tim/N-4)