Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Perairan Kupang Normal Lagi

Palce Amalo
26/12/2015 00:00
Perairan Kupang Normal Lagi
(Palce Amalo )
AKTIVITAS pelayaran armada Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery di Kupang, Nusa Tenggara Timur, sudah kembali normal, kemarin. Sebaliknya, giliran perairan selatan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilanda gelombang tinggi. Kemarin, ASDP Kupang memberangkatkan tiga armada, yakni Kapal Motor (KM) Uma Kalada rute Kupang-Rote, KM Ile Labalekan Kupang-Semau, dan KM Ine Rie II Aimere-Waingapu. Dua hari sebelumnya, seluruh rute pelayaran ditutup akibat cuaca buruk. Armada yang berlayar tersebut mengangkut penumpang yang menghabiskan liburan Natal.

Satu hari sebelumnya, KM Ile Labalekan baru kembali dari pelayaran dari Pulau Alor. Kapal itu melintasi Selat Ombai yang sering bergelombang tinggi. Adapun KM Ile Ape tengah dalam pelayaran dari Pulau Sabu melintasi Laut Sawu. Kepala PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang Arnoldus Yansen, kemarin, mengatakan pihaknya tetap memberlakukan buka tutup pelayaran akibat cuaca buruk. "Jika terjadi cuaca buruk, pelayaran dapat dihentikan sementara," ujarnya. Dari Cilacap, Jateng, kondisi cuaca di Samudra Hindia sebelah selatan Jateng dan DIY masih buruk, sebab gelombang maksimal bisa mencapai 4 meter.

Pengamat cuaca BMKG Cilacap Rendi Krisnawan mengungkapkan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang tinggi. "Gelombang di samudra bisa mencapai 4 meter. Di pantai ketinggian gelombang capai 2,5 meter. Dengan kondisi seperti itu, kami peringatkan kepada nelayan untuk waspada jika masih tetap melaut, karena gelombang tinggi yang terjadi sangat membahayakan nelayan," ujar Rendi. Rendi juga mengingatkan kepada wisatawan yang berlibur di Pantai Teluk Penyu, Pantai Widarapayung di Cilacap dan pantai-pantai di Kebumen untuk berhati-hati, sebab di pantai, ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 meter.

Sementara itu, nelayan di sejumlah tempat di Cilacap seperti di Pantai Kemiren, Rawajarit, dan Teluk Penyu memilih untuk libur melaut. "Cuaca tidak bersahabat, karena gelombangnya tinggi dan anginnya kencang," kata Agus, 42, salah seorang nelayan di Teluk Penyu. Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap Untung Jayanto mengakui bahwa transaksi di tempat pelelangan ikan (TPI) menurun, karena sebagian besar nelayan tidak melaut.

Pencarian berlanjut
Dari Siwa, Sulawesi Selatan, Tim Gabungan Basarnas masih terus mencari 15 penumpang KM Marina Baru 2B yang tenggelam di Teluk Bone, Sabtu (19/12) lalu. Menurut Kepala Basarnas Provinsi Sulawesi Selatan, Roki Asikin, kemarin, pencarian korban belum ada perkembangan. "Total penumpang yang ditemukan sebanyak 103 korban. Belum ada tambahan. Sebanyak 15 korban belum ditemukan," jelas Roki. Sebanyak 40 orang ditemukan selamat, sedangkan 63 orang meninggal dunia. Wilayah pencarian kini mencapai Perairan Wotu, Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dan Perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.(LD/LN/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya