Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pembunuh Siswa SMA Taruna Nusantara Dipindah ke LP

MI
03/4/2017 09:43
Pembunuh Siswa SMA Taruna Nusantara Dipindah ke LP
(ANTARA/Hari Atmoko)

TERSANGKA pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara Krisno Wahyu Nurachmad, 14, dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Magelang, Jawa Tengah, kemarin (Minggu, 2/4).

Kapolres Magelang AKB Hindarsono saat ditemui, kemarin, mengatakan setelah sempat ditahan di Kantor Polres Magelang, tersangka AMR, 16, dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Magelang. Akan tetapi, dia memastikan sel tersangka yang masih di bawah umur itu akan dipisah dengan orang dewasa.

AMR ialah teman sekamar korban di barak G17 kamar 2B di SMA Taruna Nusantara di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (31/3).

Kepolisian menturkan, motif pembunuhan ialah karena pelaku sakit hati kepada korban setelah diperingatkan saat mencuri buku tabungan rekannya.

Selain itu, korban tidak mau mengupayakan mengembalikan dua telepon seluler (ponsel) milik pelaku yang disita pihak sekolah saat dipinjam korban.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Djarod Padakova menambahkan, psikolog dari tim Polda Jateng telah memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.

Namun, untuk menyesuaikan kebutuhan penyidikan dan rekomendasi dari kejaksaan, pemeriksaan juga bisa dilakukan psikolog dari luar "Pemeriksaan kejiwaan pelaku sudah dilakukan sejak Sabtu (1/4). Mungkin akan dilakukan dalam beberapa tahapan," ujar dia.

Kepala Lembaga Taruna Nusantara Puguh Susanto menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas kejadian yang pertama kali terjadi di lembaga pendidikan itu.

Pihak sekolah, sambung dia, telah mengeluarkan tersangka dari sekolah karena sudah masuk proses hukum. Kejadian itu, lanjut dia, akan menjadi bahan evaluasi dalam penerimaan siswa baru. Pihaknya juga akan memperketat pengamanan dengan fasilitas sinar x.

"Sewaktu masuk, semua siswa menjalani seleksi akademis, psikologi, dan fisik. Mungkin itu terpengaruh tontonan yang berbau kekerasan," ujar Puguh. (TS/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya