Pencarian Korban ke Kolaka Utara

MI
22/12/2015 00:00
Pencarian Korban ke Kolaka Utara
(ANTARA)
MEMASUKI hari ketiga tenggelamnya KM Marina Baru 2B, tim gabungan Basarnas menemukan lagi penumpang yang selamat. Setelah 40 korban selamat ditemukan pada Minggu (20/12), tim Basarnas kembali menemukan 2 orang yang terapung di perairan Kolaka.

Kepala Basarnas Provinsi Sulawesi Selatan Roki Asikin menjelaskan 2 korban yang dievakuasi dalam kondisi selamat.

"Total korban yang sudah ditemukan 42 orang. Kami sangat bersyukur atas penemuan mereka," ujar Roki Asikin, kemarin.

Pada pencarian kemarin, Kepala Basarnas FH Bambang Sulistyo ikut serta mencari penumpang KM Marina Baru 2B, sekaligus memimpin pencarian melalui jalur udara dengan menggunakan heli Dolphin milik Basarnas.

Pencarian korban kapal tenggelam menggunakan dua heli termasuk heli Dolphin, empat kapal motor, yakni KM Pacitan, KM Marina, dan dua kapal rakyat difokuskan ke Koltara (Koltara).

KM Pacitan melakukan pencarian di perairan Wosu, Tobak, dan Tobaku Utara. Kemudian KM Marina dan dua kapal rakyat mencari di sekitar perairan Lasusua dan mengarah ke arah selatan.

Hingga hari ketiga, penumpang KM Marina 2B sebagian besar ditemukan di perairan dekat Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Penyebabnya, arus laut mengarah ke tenggara, sehingga menjauh dari titik awal pencarian sekitar 12 mil dari Pelabuhan Siwa.

Total korban yang telah ditemukan tim Basarnas hingga kemarin 42 korban, tiga di antaranya meninggal dunia. Empat korban selamat kini dirawat di RS Siwa, dan lainnya dirawat di rumah sakit Kolaka dan Kolaka Utara.

Pada kesempatan berbeda, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan pihaknya telah membangun dua posko DVI di Kolaka dan Kolaka Utara. "Tim sudah mendapatkan data antemortem dari 51 keluarga korban yang belum ditemukan," jelasnya.

Sementara itu, di Karawang, Jawa Barat, kapal nelayan asal Indramayu tenggelam di perairan laut utara Karawang. Empat nelayan yang hanyut ditemukan nelayan di perairan Karimun Jepara, Jawa Tengah. Tiga orang lainnya masih dalam pencarian.

Ancaman longsor

Pada bagian lain, bencana longsor melanda sejumlah daerah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat selama satu tahun terjadi 286 kejadian pergerakan tanah. Korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 118 jiwa dan korban luka-luka 74 orang. Bencana longsor juga terjadi di Kabupaten Klaten, Garut, Sukabumi, dan Bali. Hujan deras menyebabkan tanah labil. Seperti di Garut, delapan rumah tertimpa longsor menyebabkan 20 kepala keluarga kehilangan rumah.

Demikian juga di Klaten, Jawa Tengah, ancaman longsor Bukit Seribu di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat waswas warga Dukuh Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

Jumlah warga Dukuh Bometen yang tinggal di bawah bukit tersebut, menurut Kepala Desa Ngandong, Surat, ada sekitar 80 kepala keluarga. (CS/BB/JS/SB/RS/AD/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya