Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MESKI pemilu masih dua tahun lagi, DPD Partai NasDem Kota Cimahi, Jawa Barat, sudah mulai menjaring bakal calon anggota legislatif (caleg).
Ketua DPD Partai NasDem Kota Cimahi Muchlisin mengatakan penjaringan sengaja dilakukan lebih dini untuk memberikan kesempatan kepada setiap bakal calon demi memperkenalkan diri kepada masyarakat.
"Agar pemilih bisa tahu lebih dalam tentang rekam jejak calon legislatif yang akan dipilihnya nanti. Ini bukan curi start," kata Muchlisin di Kantor DPD Partai NasDem Cimahi, kemarin.
Muchlisin mengatakan penjaring-an yang mulai dibuka pada 1-15 Maret 2017 itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada warga Cimahi yang ingin maju sebagai bakal caleg anggota dewan dari Partai NasDem.
Dia mengungkapkan, dalam pro-ses penjaringan, pihaknya memberikan porsi hingga 30% untuk kaum perempuan yang ingin mencalonkan diri sebagai caleg. "Kami inginkan nanti ada keterwakilan dari kaum perempuan yang duduk di anggota legislatif," tuturnya.
Sementara itu, Partai Golkar Kota Cimahi justru belum melakukan persiapan apa pun. Di awal 2017 ini, Golkar masih fokus pada pembentukan struktur kepengurusan baru DPD Golkar Cimahi periode 2017-2020. "Kami agendakan dulu pelantikan dan rapat kerja, baru masuk ke pembahasan penjaringan," ujar Ketua Partai Golkar Cimahi Ali Hasan.
Ali mengaku, persiapan penja-ringan calon legislatif, gubernur, maupun presiden akan diserahkan kepada pengurus pusat.
"Jadi, sekarang belum mengadakan penjaringan, tapi inginnya dalam waktu dekat agar ada proses penjajakan, siapakah yang lebih berkualitas dari elektabilitas dan polularitas. Kan, itu harus dilihat dulu seperti apa," ungkapnya.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Selatan yang bekerja sama dengan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi akan menggelar kontes mimbar demokrasi pada 6 Maret 2017.
"Kontes mimbar melibatkan peserta dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel dan menggagas pendidikan pemilih menjelang Pilkada Serentak 2018, pemilu, serta Pilpres 2019," kata komisioner KPU Sumsel Ahmad Naafi.
Menurut dia, tujuan kontes mimbar demokrasi ini ialah memberikan sosialisasi pendidikan kepada pemilih pemula tentang pentingnya pendidikan politik dan memberikan format ideal terhadap berbagai gagasan serta ide tentang konsep kepemimpinan dan demokrasi.
Beberapa tema yang akan diusung, lanjutnya, ialah konsep pendidikan pemilih, menghadapi politik uang, dan menyelesaikan permasalahan aktual dalam pemilu.
Ia mengatakan orasi peserta dilakukan untuk dinilai dewan juri yang berpengalaman dalam demokrasi dan mimbar bebas.(DG/Ant/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved