Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PANITIA Pemilihan Wakil Wali Kota Cirebon di DPRD Kota Cirebon akhirnya menyerah karena tiga partai politik pendukung tak juga mencapai kata sepakat dalam mencari pengganti Nasrudin Azis. Nasrudin ialah wakil wali kota saat ini yang naik menjadi wali kota setelah Ano Sutrisno meninggal dunia pada 2015.
"Kita anggap sudah selesai kerja kita. Selebihnya kita serahkan ke Kemendagri. Kami akan kirimkan surat melalui Gubernur Jawa Barat," kata Ketua Panitia sekaligus Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno.
Ano Sutrisno dan Nasrudin Azis menang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 lewat dukungan Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Setelah Ano wafat, Nasrudin dilantik menjadi Wali Kota Cirebon pada 26 Maret 2015, tetapi penggantinya hingga kini masih kosong.
Dengan demikian, sudah hampir dua tahun jabatan Wakil Wali Kota Cirebon kosong. Roda pemerintahan pun berjalan dengan satu pemimpin.
Edi mengaku dirinya sempat bertemu dengan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon Toto Sunanto. Dari pertemuan dengan Toto diketahui juga belum ada kesepakatan dengan partai pengusung. "Pak Wali Kota juga saling menunggu. Tidak ada keputusan konkret," kata Edi.
Dalam waktu dekat, dia akan melayangkan surat kepada Kemendagri melalui Gubernur Jawa Barat yang berisi laporan proses pengisian wakil wali kota. Di dalamnya juga dijelaskan bahwa proses belum bisa dituntaskan karena tidak ada kata sepakat di antara tiga partai pengusung. "Paling lambat awal Maret suratnya sudah kami kirimkan ke Kemendagri, melalui Gubernur Jabar," tegasnya.
Menurut Nasrudin, pihaknya tetap mengusulkan dua nama untuk mengisi posisi wakil wali kota, yaitu Eti Herawati, Ketua DPD Partai NasDem Kota Cirebon yang juga anggota DPRD Kota Cirebon, serta Toto Sunanto, Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon.
Namun, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi berkukuh meminta agar urusan wakil wali kota diserahkan kepada Partai Golkar karena almarhum Ano Sutrisno berasal dari Partai Golkar.
"Kursi Wakil Wali Kota Cirebon harusnya hak Partai Golkar. Namanya hak kan harus diberikan," kata Dedi Mulyadi seusai pelantikan pengurus DPD Partai Golkar awal bulan lalu. (UL/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved