Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Siasat Merangkul Teroris Tobat

MI
01/3/2017 08:07
Siasat Merangkul Teroris Tobat
(MI/Reza Sunarya)

AGUS Marsal, Yayat Cahdiyat, dan Enjang Somantri ditangkap seusai merampok di SPBU Kali Asin, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, 2010 silam. Perampokan merupakan upaya mereka dalam menggalang dana untuk melancarkan aksi terorisme.

Ketiganya kemudian dihukum 3 tahun penjara. Seusai keluar dari penjara, Yayat ogah kapok. Ia kukuh melancarkan aksi teror hingga polisi mengakhiri kiprah hidupnya setelah meledakkan bom panci di Lapangan Pandawa, Kota Bandung, Senin (27/2).

Sebaliknya, Agus Marsal memilih tobat. Ia dirangkul Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang memberinya modal dan pekerjaan.

"Saya beruntung ketemu Kang Dedi. Seharusnya terhadap mantan terpidana kasus terorisme pemerintah bertindak responsif. Pemerintah seharusnya bertindak sebagai orangtua karena kami ini juga anak-anak pemerintah," tutur Agus, di Purwakarta, kemarin.

Saat ini Agus tinggal di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Pertengahan April 2016, sang bupati mencari dan menemuinya.

Komunikasi keduanya berjalan baik. Pemkab Purwakarta juga memberinya modal untuk menjalankan usaha. Kang Dedi kembali mengulurkan tangan. Agus diangkat sebagai tenaga harian lepas di pemkab sebagai tenaga pengawas kebersihan di Sadang-Cibening. Agus juga dilibatkan untuk menjadi pemateri dalam program Sekolah Ideologi yang digagas Kang Dedi.

Dedi Mulyadi menyerukan pemerintah harus tetap melakukan pendekatan terhadap mantan terpidana kasus terorisme. "Setelah mereka menjalani hukuman, tidak boleh dibiarkan. Saya memilih merangkul sehingga mereka bisa membangun kehidupan dan ekonomi yang lebih baik."Dari dialog yang ia lakukan dengan Agus, Dedi menyatakan salah satu penyebab seseorang bergabung dengan kelompok teroris ialah desakan ekonomi. "Karena itu, saya memberikan modal usaha atau pekerjaan.

" Di Kota Bandung, aksi sembilan pelajar SMA Negeri 6 saat teror bom panci terjadi mendapat apresiasi dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, kemarin. Kang Emil juga menganugerahkan status sekolah teladan untuk SMA itu.

"Saya bangga siswa SMAN 6 berani dan peduli terhadap keamanan di wilayah ini. Kami mengajak semua warga meniru mereka, menjaga keamanan," tuturnya. Ia berharap Kota Bandung tidak terganggu aksi terorisme lagi. "Warga harus tetap waspada.(Reza Sunarya/Bayu Anggoro/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya