Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Orang Gila Masuk Sasaran Perekaman KTP-E di Badung

Arnoldus Dhae
17/2/2017 20:10
Orang Gila Masuk Sasaran Perekaman KTP-E di Badung
(ANTARA/Fikri Yusuf)

KABUPATEN Badung, Bali, sedang gencar-gencarnya melakukan perekaman KTP-E bagi seluruh warganya. Bahkan, tidak hanya warga normal yang disasar, warga yang mengalami gangguan jiwa alias gila pun dijadikan sasaran perekaman E-KTP. Selain itu, orang sakit, lumpuh dan tidak bisa berjalan masuk pula dalam bidikan jemput bola tersebut.

Kepala Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Badung, Putu Suryawati membenarkan, petugas tidak hanya menunggu di kantor, tapi mencari dari rumah ke rumah warga yang gila, yang cacat mental dan sejenisnya.

"Kalau warga normal sudah hampir 100% terekam sekalipun belum semua mendapatkan E-KTP. Sekarang sasaran perekaman KTP elektronik di Kabupaten Badung mulai menyasar warga yang alami gangguan jiwa dan cacat mental," ujarnya di Denpasar, Jumat (17/2).

Dari 2015 sampai saat ini Disdukcapil Badung sedikitnya telah merekam 50 orang yang alami gangguan kejiwaan di kabupaten Badung.

“Semua penduduk wajib terekam untuk KTP-E. Kalau dia tidak bisa datang (perekaman), kita yang jemput bola, datangi ke rumahnya. Baik itu karena sakit ataupun sedang mengalami gangguan kejiwaan,” katanya.

Pelayanan dengan sistem jemput bola ini, kata dia, akan terus dilakukan sampai seluruh masyarakat Badung mengantongi E-KTP.

“Pemberian KTP untuk masyarakat yang mengalami gangguan jiwa adalah program pemerintah. Kami bahkan berencana melakukan perekaman ke pasien asal Badung yang dirawat di RSJ di Bangli,” terangnya.

Suryawati mengakui perekaman E-KTP untuk penderita gangguan jiwa banyak kendala. Tak sedikit penderita gangguan jiwa mengamuk saat didatangani petugas.

"Kendalanya banyak dan berisiko, tapi tetap kami layani. Mulai dari diludahi sampai diserang. Makanya kami harus sangat berhati-hati," pungkas Suryawati. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya