Headline

Istana minta Polri jaga situasi kondusif.

Ragam Moda buat Antar Logistik

Ferdian Ananda
11/2/2017 08:50
Ragam Moda buat Antar Logistik
(Distribusi logistik Pilkada. -- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

PENYELENGGARA pemilu di berbagai daerah menggunakan beragam moda transportasi untuk mengantarkan logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) ke daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur. Seperti diungkapkan Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Basri M Sabi di Banda Aceh, kemarin, logistik Pilkada Aceh 2017 dalam proses distribusi. Bahkan, beberapa daerah sudah menerima keperluan logistik.

“Logistik dan kelengkapan pemilih sudah didistribusikan dan sudah sampai di daerah tujuan. Daerah terpencil sebagai prioritas. Salah satunya Kabupaten Simeulue yang harus menempuh perjalanan laut atau udara untuk me­ng­antar logistik,” katanya.

Komisioner KIP Kabupaten Aceh Besar, M Junaidi, menjelaskan distribusi logistik pilkada Kabupaten Aceh Besar dimulai pada hari ini. “Untuk distribusi logistik di Pulo Aceh akan dikomunikasikan terlebih dahulu karena harus menyesuaikan dengan armada dan melihat kondisi cuaca di laut.”

Ketua Divisi Logistik KIP Aceh Selatan Saiful Bismi menjelaskan pihaknya tetap mengupayakan secara maksimal agar proses pendistribusian seluruh logistik pemilu berjalan aman dan lancar.

Menurutnya, dari 260 gampong yang tersebar di 18 kecamatan se-Aceh Selatan, sebagian kecil wilayah di dua kecamatan yang masih terisolasi dan terpencil ialah Gampong Koto Indarung, Gampong Alue Keujruen, serta Sarah Baro di Kecamatan Kluet Tengah, dan Kemukiman Buloh Seuma di Kecamatan Trumon.

Dia menjelaskan, untuk menuju daerah terpencil di Kluet Tengah, perjalanan dengan menggunakan moda transportasi sungai selama tiga jam harus ditempuh. Untuk ke Kemukiman Buloh Seuma, perjalanan sekitar 30 km dari ibu kota kecamatan di Keude Trumon harus dilalui.

Sewa kapal
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menyewa kapal untuk mendistribusikan logistik pilkada ke 11 kecamatan di dua pulau. Dua pulau itu ialah Adonara dan Solor yang masing-masing ditempuh selama 2 jam dengan kapal.

Distribusi logistik pilkada ke dua pulau itu akan dilakukan pada 12 Februari. “KPU menggunakan jasa pihak ketiga dengan kapal carteran untuk mengangkut logistik ke pulau-pulau kecil. Kekhawatiran kami, distribusi terganggu cuaca buruk,” kata Ketua KPU NTT Maryanti Adu.

Salah satu titik krusial ialah pengiriman logistik ke lima tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Tanjung Bunga yang belum memiliki akses jalan raya dan harus melintasi sungai.

Dengan demikian, sambungnya, KPU menyiapkan lima pemuda untuk mengangkut kotak suara dengan berjalan kaki menyeberangi sungai dan jalan setapak.

Lima pemuda itu terdiri atas anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan polisi.
Di Kabupaten Lembata, jelas Maryanti, titik kritis ada di Desa Melomata di Kecamatan Nubatukan. Untuk menuju lokasi, sungai yang saat ini sedang banjir harus dilewati.

Namun, Maryanti memastikan seluruh logistik tiba di seluruh TPS sebelum pemunggutan suara 15 Februari.
Ketua KPU Mentawai, Sumatra Barat, Laurensius Sarogdok, mengatakan KPU mengerahkan 22 kapal untuk mendistribusikan logistik pilkada.

Langkah itu, lanjut dia, diambil karena Kepulauan Mentawai ialah daerah yang dikelilingi lautan.

Koordinator Divisi Logistik KPU Mentawai Martina Seppungan menyebutkan peng­iriman logistik harus melihat kondisi alam, seperti untuk Kecamatan Siberut Barat, Pagai Selatan, dan Desa Sagulubbek Kecamatan Siberut Barat Daya. (YH/PO/AT/AD/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya