3 Kandidat Soroti Dana Otsus

TIGA pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat menyoroti dana otonomi khusus (otsus) yang belum sesuai dengan harapan. Ketiga pasangan itu sama-sama merasa paling mampu memimpin Papua Barat dan akan menggunakan dana otsus sesuai dengan harapan masyarakat.

"Kita ketahui dana otsus itu 2% dari APBN dan kebijakan itu ada di gubernur untuk digunakan provinsi dan kabupaten/kota. Ketika terpilih, kami akan mengalokasikan 90% dana itu untuk masyarakat di tingkat kabupaten dan kota," terang calon Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.

Dia mengungkapkan itu saat debat kandidat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat di Gedung Metro TV, kemarin.

Menurutnya, masyarakat Papua Barat selama ini belum melihat dan merasakan dana otsus yang jumlahnya sangat besar. Itu diakibatkan dana tersebut tidak didistribusikan untuk kepentingan rakyat.

Dominggus menuturkan pembangunan Papua Barat semestinya bisa meningkat signifikan karena memiliki pendanaan yang cukup dari dana otsus dan dana alokasi umum (DAU). "Dana itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan berorientasi mengangkat harkat martabat warga Papua Barat," tegasnya.

Calon gubernur Irene Manibuy memaparkan, selain rendahnya realisasi dana otsus, terdapat masalah stabilitas keamanan.

Menurutnya, tingkat ke-amanan di Papua Barat yang terbilang rendah menghambat roda pembangunan dan peningkatan kesejahteranaan.

"Kiatnya melakukan komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat dan lembaga untuk memastikan terwujudnya keamanan dan mendorong pembangunan," janji Wakil Gubernur nonaktif Papua Barat itu.

Irene mengatakan Papua Barat merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan harus bisa dirasakan masyarakatnya. Dengan begitu, pendapatan yang lahir dari perut bumi Papua Barat harus bisa menyejahterakan masyarakatnya.

"Maka siapa pun gubernur terpilih tuntutlah realisasi dana bagi hasil serta dana otsus, dan realisasi perdasus yang merupakan aturan penggunaan anggarannya," tuturnya.

Calon gubernur Stepanus Malak mengatakan perencanaan sangat penting untuk merealisasikan rencana pembangunan daerah.

Hal itu, menurut dia, harus diawasi ketat oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk penggunaan anggaran yang dimiliki pemerintah provinsi.

"Terpenting membangun Papua Barat yaitu pengawasan ketat untuk mengukur tingkat pembangunan. Kemudian juga itu bisa menekan kebocoran anggaran yang sangat rawan terjadi," kata dia.

Sumber daya
KPU Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), bakal menguji kemampuan para calon bupati dan wakil bupati dalam debat pada Sabtu (4/2).

Ketua KPU Cilacap Sigit Kwartianto mengungkapkan debat publik itu bakal diikuti pasangan Taufik Nurhidayat-Faiqoh Subky, Tatto Suwarto Pamuji-Syamsul Aulia Rahman, dan Fran Lukman-Bambang Sutanto.

"Ketiga pasangan calon akan dipertemukan dalam debat publik yang mengangkat tema pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mencapai kemakmuran," jelas Sigit.

Dalam debat publik di Graha Pemuda Bercahaya itu, lanjut dia, setiap pasangan calon hanya diperkenankan membawa 150 pendukung termasuk tim kampanye ke dalam gedung. (LD/PO/N-1)