Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Diduga Jadi Tempat Mesum, Studio Bioskop CGV Palembang Ditutup

Dwi Apriani
02/2/2017 22:03
Diduga Jadi Tempat Mesum, Studio Bioskop CGV Palembang Ditutup
(MI/Dwi Apriani)

WAKIL Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda melakukan inspeksi medadak ke studio bioskop CGV di Komplek Sosial Market di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang, Kamis (2/2).

Hal itu dilakukannya karena adanya dugaan bioskop tersebut memiliki satu kamar studio dengan konsep yang mengundang perbuatan asusila.

Bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palembang, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya, Fitrianti langsung menuju bioskop yang belum lama beroperasi tersebut.

Satu per satu studio di bioskop tersebut dicek untuk memastikan adanya dugaan satu studio dengan konsep tidak biasa.

Wakil Wali Kota itu akhirnya menemukan satu studio, tepatnya studio 6 yang berada paling pojok yang desainnya berbeda dengan studio lainnya.

"Ruang bioskop ini sangat berbeda dengan ruang bioskop lainnya. Pada umumnya bioskop menggunakan kursi sebagai tempat duduk, tapi di sini menggunakan kasur atau spring bed. Satu spring bed diperuntukkan dua orang penonton, ada bantal dan selimut dan ini terpisah dari tempat tidur lainnya. Ini lah yang membuat konsep pada studio bioskop ini dinilai mengundang kemaksiatan," jelasnya.

Setelah melakukan sidak itu, Fitrianti akhirnya menegaskan studio 6 CGV ini ditutup untuk sementara sebelum pihak pengelolanya mengubah konsep ruangan tersebut.

"Kalau masih tetap dibuka, kita akan cabut izinnya," tegasnya.

Ia langsung memerintahkan kepada Satpol PP untuk membuat garis pembatas pada satu studio tersebut, sedangkan studio lainnya tetap diizinkan beroperasi, karena tidak menyalahi aturan.

"Kita segel dulu studio 6 ini, kita minta Satpol PP hari ini juga buat line pembatas. Dan akan terus kita awasi, kalau mereka masih membandel, apa boleh buat busa kita cabut izin usahanya, ini sungguh tidak pantas, seolah-olah kita melegalkan hal-hal seperti ini, makanya kami sangat tegas," terang dia.

Sementara itu, pengelola CGV mengaku pembuatan studio 6 yang memiliki konsep tempat tidur atau studio bioskop velvet yang dibuat pihaknya, sudah melalui izin ke Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

Supervisor CGV, Edi, menerangkan studio bioskop velvet yang disediakan, bukanlah yang pertama yang disediakan, karena beberapa kota besar di Indonesia juga memiliki konsep tempat tidur.

"Kami bukan yang pertama, dan pembuatan konsep studio 6 juga sesuai izin yang diajukan kepada Pemkot Palembang," terangnya.

Edi mengaku akan tetap mengikuti permintaan Pemkot Palembang untuk menutup studio 6 tersebut. Hanya saja, penutupan ini dilakukan bukan karena adanya sidak dari Wakil Wali Kota, tetapi karena adanya perbaikan.

"Meski sudah dioperasionalkan, kami menutup karena memang ada beberapa yang diperbaiki. Jadi bukan karena ada Wakil Wali Kota," tuturnya.

Mengenai perubahan konsep permintaan Fitrianti, Edi mengaku belum bisa berbicara banyak. Pasalnya, bioskop CGV ini memiliki kantor pusat di Jakarta. Sehingga ia harus menunggu keputusan dari pusat.

"Konsep seperti studio seperti ini, ada tujuh studio di Indonesia. Kami harus bicarakan ini dengan kantor pusat. Meskipun sebenarnya kecil kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena studio diawasi oleh CCTV," ungkap dia.

Edi menerangkan, studio 6 yang berada di CGV ini memiliki 12 bed tempat duduk dengan kapasitas 24 orang. Sejak beberapa waktu lalu dibuka, khusus studio 6 CGV ini, pihak pengelola tengah mengadakan promo sampai dengan 8 Februari 2017 mendatang. Yakni Senin-Kamis harga tiket di studio ini Rp100 ribu per bed yang diperuntukkan untuk dua orang. Adapun untuk Jumat seharga Rp120 ribu, sedangkan Sabtu-Minggu Rp180 ribu. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya