Pasokan Minim, Harga Cabai Mahal

HARGA cabai rawit di sejumlah daerah kembali naik. Rata-rata harga cabai rawit dijual di atas Rp100 ribu per kg. Pantauan Media Indonesia di Banyumas, Jawa Tengah, harga cabai rawit merah kini dijual Rp140 ribu per kg. “Padahal cukup lama bertahan pada Rp120 ribu per kg, sekarang sudah naik lagi,” kata Kholipah, 51 pedagang cabai di Pasar Manis, Purwo­kerto, Selasa (31/1). Tingginya harga cabai itu disebabkan pasokan dari petani kian berkurang. Tingginya harga cabai juga terjadi di Lembang, Kabupaten Ban­dung, dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Di Lembang, harga cabai rawit merah di sentra perkebunan belum ada tanda-tanda penurunan. Bahkan, di tingkat petani, harga cabai kini menembus Rp100 ribu per kg. Informasi dari petani Kampung Cicalung Desa Wangunharja, harga cabai sudah menembus Rp98 ribu per kg, sedangkan di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, harga cabai dijual Rp100 ribu per kg. “Harga cabai sudah naik lagi karena hasil panen berkurang. Akibat musim peng­hujan mengganggu ta­naman sehingga memengaruhi masa panen,” kata Tedi, 33 petani di Kampung Cicalung.

Widyaiswara Balai Besar Penyuluh Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian, Shinta Andayani, mengungkapkan mahalnya harga cabai di beberapa daerah sentra pertanian seperti Lembang disebabkan kawasan itu kurang cocok ditanami cabai rawit. Menurutnya, cabai lebih cocok ditanam di daerah da­taran rendah atau daerah dengan cuaca cenderung panas seperti Garut, Subang, Ciamis, dan Cianjur.

Dari Tasikmalaya, harga cabai rawit domba (inul) masih tetap bertahan Rp110 ribu per kg. Kebanyakan petani tidak bisa mengirimkan hasil panen ke tiap pasar karena pengaruh cuaca,” terang Ketua Gabungan Kelompok Tani Cabai Taraju, Ahmad Yani. Sama halnya di Bangka Belitung, harga cabai rawit masih bertahan Rp120 ribu per kg. Sebaliknya di Nusa Tenggara Timur, petani di Kabupaten Kupang tidak menikmati harga cabai yang mahal. Saat ini harga cabai di tingkat petani turun hingga Rp37 ribu per kg dari sebelumnya Rp52 ribu per kg. “Harga cabai anjlok karena banyak petani mulai panen cabai,” kata Petronela Tapatap, pedagang cabai. (LD/DG/AD/RF/PO/N-3)