Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Warga Jawa Timur Perkuat Rasa Kebangsaan

MI
23/1/2017 10:14
Warga Jawa Timur Perkuat Rasa Kebangsaan
(Antara/Mohamad Hamzah)

PARA pecinta kedamaian terus membuka diri. Di Jawa Timur, mereka membentuk Forum Kebangsaan, yang dideklarasikan di Surabaya, kemarin. Forum yang dibentuk GP Ansor, Mahasiswa Pancasila, Komunitas Antihoax, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Gerakan Pemuda Pemudi Republik Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan Lembaga Seni dan Budaya Musli-min Indonesia, itu berjanji menjaga keutuhan Indonesia. "Kondisi bangsa mengarah ke gejala yang kurang baik. Untuk itu, Forum Kebangsaan ini akan mengawal agar NKRI tetap utuh," kata Ketua GP Ansor Jawa Timur, Rudi Tri Wahid.

Saat ini, tambahnya, timbul fenomena yang perkembang-annya mengarah pada perpecahan. Jika dibiarkan, hal itu akan mengganggu keutuhan NKRI.

Menurut dia, tanda-tanda-nya ialah munculnya perilaku caki maki, tindakan mengarah pada kekerasan, dan penghinaan terhadap simbol-simbol NKRI. Forum Kebangsaan Jawa Timur mengajak masyarakat untuk memperkukuh rasa persatuan, memperkuat komitmen kebangsaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

"Kami mendukung aparat penegak hukum bertindak tegas kepada siapa pun yang melakukan kekerasan, ujar-an kebencian, fitnah, hoax, menghina simbol negara, dan kegiatan mengancam keutuh-an bangsa," janji Rudi.

Forum, tegasnya, juga akan terlibat secara aktif dalam memelihara situasi dan kondisi Jatim yang sudah aman, nyaman, rukun, guyub, dan saling menghargai. "Kami juga mengkaji dan membahas tuntutan untuk pembubaran FPI," lanjut Rudi.

Di Denpasar, Bali, Ormas Baladika memotori apel akbar di Lapangan Lumintang, yang diikuti sekitar 1.500 orang, kemarin. Massa yang datang dari berbagai organisasi dan kalangan itu menolak FPI.

"Kami meminta pemerintah segera mengevaluasi keberadaan FPI karena telah menebarkan benih perpecah-an dan intoleransi. Selain itu, kami mendukung Polda Bali segera memeriksa juru bicara FPI, Munarman, yang telah menebar fitnah kepada pecalang," kata Ketua Umum Baladika Bali, Ida Bagoes Sucipta. (FL/OL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya