Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kondisi Bayi Terjangkit Narkoba Membaik

Surya Sriyanti
23/1/2017 08:10
Kondisi Bayi Terjangkit Narkoba Membaik
(Ilustrasi/MI)

PAPARAN narkoba membuat bayi berusia lima bulan itu terus menangis, rewel, dan selalu gelisah. Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah terkaget-kaget saat memeriksa suhu badannya, yang terus mencapai 39 derajat celsius dan sulit turun.

"Kami tergerak melakukan tes urine dan kami kembali kaget karena dalam air kencingnya positif mengandung narkoba," papar Kepala BNNP Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Sumirat, di Palangkaraya, kemarin.

Bayi perempuan itu dibawa ke Kantor BNNP Kalimantan Tengah bersama ayah dan ibunya, pekan lalu. Sang ayah M Denny Hidayat, 33, ialah bandar yang sudah lama diincar petugas. Ibunya SU, 22, sering mengonsumsi sabu bersama suaminya yang juga pecandu berat.

Sang bayi pun terpapar karena kerap berada di dekat orangtuanya saat mereka mengumbar asap sabu. Sang bayi juga terpapar dari air susu ibu karena ia masih menyusu. Ia tercatat sebagai bayi paling muda yang terpapar narkoba di Indonesia.

Karena mengetahui kondisi sang bayi, BNNP Kalimantan Tengah pun sigap merawatnya. "Saat ini kondisi si bayi sudah tidak rewel dan menangis lagi. Ia sudah mulai melakukan aktivitas bermain seperti bayi seusianya," kata Sumirat.

Selain tim medis yang bekerja keras memulihkan kondisi sang bayi dan menghilangkan dampak paparan sabu, BNNP Kalimantan Tengah mengerahkan tim psikologis untuk mengikuti perkembangan kejiwaan sang bayi. "Kami menyetop pemberian ASI dari sang ibu, dan memberikan susu formula kepada bayi malang ini. Setidaknya dia aman dari paparan narkoba dari sang ibu," lanjut Sumirat.

Demi kemanusiaan, ibu dan anaknya tidak dipisahkan. Keduanya masuk ke dalam rehabilitasi. Keluarga juga sudah diminta untuk mendampingi. "Kami mengawasi mereka secara ketat dan seksama," tandas Sumirat. Untuk sang ayah, petugas tidak mau kompromi.
"Dia tetap diproses," tegas Sumirat.

Sekda Tanggamus ditangkap
Gara-gara narkoba, jumlah pejabat yang berurusan dengan Kepolisian terus bertambah. Sabtu (21/1), Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus, Lampung, Mukhlis Basri, diringkus.

Penangkapan itu merupakan pukulan kedua yang telak bagi warga Tanggamus. Akhir tahun lalu, Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan harus mendekam di tahanan KPK di Jakarta karena kasus dugaan korupsi APBD.

Penangkapan Mukhlis Basri dilakukan petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung di Hotel Emersia, Bandar Lampung. Sang pejabat berada di kamar 207, bersama Oktarika, perempuan yang berstatus pegawai negeri sipil, anggota DPRD, dan dua pria beridentitas swasta.

"Saat kami melakukan penggeledahan, ditemukan narkoba. Di dompet Mukhlis, kami sita 2 pel erimin 5 atau happy five," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Komisaris Besar Abrar Tuntalanai.

Barang yang sama juga didapati di dalam kotak perhiasan milik perempuan PNS. Dari dua pria swasta tidak ditemukan barang bukti, demikian juga dari tangan sang anggota DPRD Tanggamus.

Dalam pemeriksaan, Mukhlis dan Oktarika mengakui pil erimin tersebut didapat dari Doni Lesmana, yang ikut ditangkap malam itu. Doni mengakuinya.

Namun, Abrar menambahkan, hasil pemeriksaan urine terhadap kelima orang itu negatif narkoba dan psikotropika. Namun, Doni tetap diproses. Begitu juga Mukhlis dan Oktarina. (NV/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya