Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEBANYAK 16 warga Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, diduga terpapar antraks, setelah mengonsumsi daging sapi yang terjangkit bakteri tersebut. Petugas dari pemkab sudah mengambil sampel daging yang disimpan di lemari pendingin milik warga.
"Kami juga sudah memeriksa luka yang diderita 16 warga Purwosari itu. Hasil tes laboratorium menunjukkan adanya indikasi terjangkit antraks," papar Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkara.
Para korban tercatat sebagai warga tiga pedukuhan, yakni Ngroto, Ngaglik, dan Panggung. Dinas kesehatan sudah memeriksa dan mengobati para korban.
Saat ini, kondisi kesehatan mereka berangsur membaik dan mulai sembuh. Mereka tidak diisolasi karena tidak ada gejala mual dan pusing, hanya ada luka benjolan.
Dalam pelacakan dinas kesehatan, penyebaran antraks ini bermula pada 12 November 2016, saat sapi milik Ngatijo, warga Dusun Ngaglik, terlihat sempoyongan. Sang pemilik memutuskan untuk menyembelih dan dagingnya dibagikan kepada warga. Sebagian warga langsung mengonsumsinya dan lainnya masih disimpan di lemari es.
Setelah kejadian itu, Pemkab Kulonprogo sudah melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan dan vaksinasi ternak yang masih sehat.
"Pemkab juga sudah berkoordinasi dengan para camat, kades, dan dukuh, untuk mengimbau warga jika menemukan hewan yang tidak sehat untuk segera melapor," tandas Astungkara.(AU/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved