Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MABES Polri didesak untuk mencopot Anton Charliyan dari posisi sebagai Kapolda Jabar. Desakan yang disampaikan Front Pembela Islam (FPI) itu terkait bentrokan dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai penanganan kasus yang membelit Rizieq Shihab dan sikapnya terhadap perilaku intoleran, wartawan Media Indonesia Budi Mulia Setiawan mewawancarai Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan di Bandung. Berikut petikannya.
Di Sulawesi Selatan, Anda dinilai berhasil mengatasi maraknya demonstrasi?
Bukan tidak ada lagi demo. Demo tetap ada, namun sangat jauh berkurang. Dan akibatnya, ekonomi wilayah Sulsel naik menjadi 8,03% dan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi.
Bagaimana kondisi Jabar?
Jabar merupakan daerah paling besar dalam segalanya. Baik jumlah penduduk maupun wilayah industri. Semuanya harus dijamin dalam hal keamanan dan kenyamanan mereka selama tinggal di sini.
Bagaimana dengan tingginya tindakan intoleran di Jabar?
Tidak ada kamusnya masyarakat Jabar tidak toleransi. Sejak zaman kerajaan, toleransi itu ada. Karena untuk membangun dan memperluas kerajaan dahulu di tatar Pasundan, kerukunan dibangun agar fondasinya semakin kuat.
Cara pandang saya dan institusi saya (polri) memberikan penilaian, keadaan sekarang bukan murni dari warga Jabar, tapi mereka yang berdiam diri di sini dan menyebarkan paham yang bertentangan dengan pola pikir masyarakat Jabar yang ramah tamah dan santun tutur bahasanya.
Lalu, bagaimana dengan kehadiran kelompok intoleran itu?
Saya akan sikat mereka yang intoleran di wilayah hukum Polda Jabar. Silakan mereka keluar dari sini atau saya yang akan usir mereka.
Bagaimana Anda melihat penanganan dugaan kasus penis-taan Pancasila oleh pemimpin FPI Rizieq Shihab?
Apa yang salah dari penegak hukum? Baru saja memeriksa Rizieq sebagai saksi atas tuduhan penistaan Pancasila, namun apa yang didapat? Ribuan orang sengaja didatangkan untuk memberikan pressure kepada saya. Untuk apa pengerahan massa seperti itu? Kami selaku aparat penegak hukum akan bertindak seusai prosedur yang ada. Kalau salah kami katakan salah, dan benar kami katakan benar. Jangan yang salah kita benarkan dan yang benar kita salahkan. Itu prinsip saya. Rizieq enggak usah takut diperiksa kalau memang benar.
Bagaimana sikap Anda selaku pemimpin aparat penegak hukum?
Saya tidak akan tebang pilih dalam penegakan hukum di tanah Pasundan ini. (N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved