Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
POLDA Bali telah memeriksa saksi pelapor kasus pemfitnahan oleh juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman terhadap pecalang di Bali.
"Untuk saksi pelapor semuanya sudah diperiksa. Selanjutkan polisi akan meminta keterangan ahli. Saksi ahli akan diperiksa mulai besok (hari ini)," ujar Kabid Humas Polda Bali AKB Hengky Widjaya di Denpasar, kemarin.
Sejumlah pihak yang akan dimintai keterangan ialah ahli bahasa, ahli teknologi informasi (TI), ahli pidana, sosiolog, ahli agama, dan sejarawan.
Koordinator hukum pelapor dari Gerakan Advokat Bhineka Tunggal Ika (GAB) Agus Nahak menjelaskan, sudah enam saksi yang diperiksa, yakni warga muslim Denpasar yang melaporkan Munarman, Zet Hasan, dan saksi lainnya seperti I Gusti Agung Ngurah Harta, Gus Yadi, Arif, Made Mudra, dan Ketua GP Ansor Badung Imam Buchori.
"Keterangan saksi hampir sama dengan keterangan pelapor. Intinya, mereka mengatakan pernyataan Munarman itu fitnah yang luar biasa karena tidak didasari atas fakta dan dampaknya besar yakni bisa menimbulkan perpecah-an antarumat beragama di Bali," ujarnya.
Dia meminta penyidik bekerja secara profesional dan segera memeriksa Munarman. "Apalagi yang Munarman sebut itu di Bali. Bali tidak kenal budaya kekerasan, apalagi menyangkut agama orang lain. Pecalang di Bali tidak bisa bertindak di luar kewenangan seperti yang diucapkan Munarman," kata dia.
Pemecah belah
Ratusan pemuda di Karawang, Jawa Barat membacakan maklumat yang meminta pemerintah bertindak tegas terhadap siapapun yang mengganggu keutuhan bangsa dan negara.
Bertempat di rumah bersejarah peninggalan Djiauw Ki Song yang sempat menjadi tempat menyembunyikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok, massa yang tergabung dari ormas, organisasi kepemudaan (OKP), dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) berjanji menjaga keberlangsungan Bhinneka Tunggal Ika.
Acara yang dimotori Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari itu merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi bangsa yang hendak dipecah belah oleh sejumlah kelompok.
"Saat ini ada yang ingin memecah belah rakyat untuk menghancurkan bangsa," ucap Ahmad Zamakhsyari.
Dia membacakan isi maklumat yang antara lain berisi penegakan hukum tanpa pandang bulu dan menindak tegas terhadap pemecah belah keutuhan NKRI.
Puluhan orang dari Gerak-an Nasional Pembela (GNP NKRI) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menggelar demonstrasi di Gedung DPRD Ciamis.
Mereka menyayangkan kondisi NKRI yang semakin keruh lantaran ormas tidak bertanggung jawab dan mendesak penindakan hukum terhadap penista Pancasila.
"Tangkap pemecah NKRI yang ingin memecah belah bangsa dengan cara mengadu domba bangsa, provokasi, dan politisasi SARA," kata Koordinator aksi GNP NKRI Kabupaten Ciamis Herbi Kurniawan.
Herbi meminta pemerintah untuk membubarkan ormas FPI karena disinyalir selalu membuat keonaran dan kekerasan. (CS/MS/AD/PS/DG/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved