Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ratusan Peternak Ikan di Waduk Jatiluhur Tolak Penggusuran

Reza Sunarya
18/1/2017 23:32
Ratusan Peternak Ikan di Waduk Jatiluhur Tolak Penggusuran
(ANTARA FOTO/Saptono)

RATUSAN peternak ikan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, menolak digusur. Pasalnya, penggusuran akan berdampak pada sektor tenaga kerja yang selama ini menggantungkan hiudp dari Keramba Jaring Apung (KJA).

Sekitar 200 peternak ikan jaring apung, Rabu (18/1), mendatangi Kantor Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. Para petani meminta Camat Jatiluhur memfasilitasi agar para peternak dapat bertemu dengan Bupati Dedi Mulyadi yang menginisiasi pemberlakuan pengosongan Waduk Jatiluhur dari keramba ikan.

"Kami minta Pak Camat memfasilitasi kami ingin bertemu Bupati untuk menyampaikan penolakan pengosongan," kata Yana Setiawan, Ketua Paguyuban Pembudidaya Ikan KJA Jatiluhur, saat ditemui Rabu siang.

Menurut para peternak ikan, pengosongan keramba dinilai tidak memikirkan dampak sosial dan akan menambah jumlah pengangguran. Yana menambahkan, banyak buruh yang melakukan aktivitas bongkar muat baik ikan maupun pakan yang berpenghasilan cukup besar di lokasi jaring apung di Waduk Jatiluhur. Belum lagi, jumlah penunggu kolam sehingga jika digusur akan menambah jumlah pengangguran baru.

"PJT (Perum Jasa Tirta) dan Pemda harus memikirkan dampak sosialnya, di sini banyak tenaga kerja yang menggantungkan nasib mereka," ungkap Yana.

Para peternak juga menolak dituding menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas air waduk Jatiluhur yang disebabkan pakan ikan dari budidaya ikan. Menurut para petani, penghasilan ke PJT II dari budidaya jaring apung mencapai Rp2,3 milyar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Purwakarta dan PJT II tetap menginginkan agar Waduk Jatiluhur dikosongkan dari usaha budidaya ikan. Saat ini, terdapat 23 ribu kolam ikan yang sebagian besar pemiliknya bukan asli Purwakarta, melainkan banyak dihuni pengusaha asal Jakarta dan daerah lainnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik