Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di OKI

Dwi Apriani
18/1/2017 22:57
Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di OKI
(thinkstock)

BANDAR narkoba bernama Syarkowi, 45, tewas ditembak oleh anggota Subdit II Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sumatra Selatan. Penembakan terpaksa dilakukan lantaran tersangka berusaha kabur dari kejaran petugas saat akan ditangkap, tadi pagi.

Pengejaran terhadap tersangka berawal dari keberhasilan petugas menangkap dua kurir Syarkowi, yakni Melly Apriana dan Tanwir di Jalan R Soekamto, Selasa (17/1) malam lalu. Dari keduanya, didapatkan barang bukti
berupa 400 gram sabu dan 728 butir pil ekstasi.

"Ini atas dasar pengembangan, hingga akhirnya mengarah kepada Syarkowi sebagai bandar besar. Personel kita menuju ke rumah Syarkowi yang berada di Desa Sri Pulau Padang, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir," ujar Dirserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto, di Palembang, Rabu (18/1) sore.

Diakuinya, saat upaya penangkapan berlangsung, pihak kepolisian sempat diadang oleh warga setempat dengan menggunakan beragam senjata tajam hingga akhirnya tembakan peringatan terpaksa dikeluarkan untuk membubarkan masyarakat.

Adapun Syarkowi yang mengetahui kedatangan polisi, berupaya melarikan diri dengan berenang menyusuri sungai sejauh 3 kilometer.

"Kita terus kejar hingga Syarkowi pun menepi. Syarkowi sempat menyerang salah satu petugas kita dengan pedang. Karena itu, petugas langsung menembak tersangka di bagian tubuhnya. Syarkowi pun langsung dibawa ke rumah sakit, tetapi di tengah perjalanan ia meninggal dunia," jelasnya.

Petugas pun segera menggeledah rumah tersangka, dan ditemukan barang bukti narkoba yang disembunyikan di bawah lantai sebanyak 500 gram sabu siap edar.

"Tersangka ini sudah lama menjadi target petugas," ucapnya.

Tommy menyebutkan, narkoba tersebut diduga didatangkan dari Malaysia dan Sumatra Utara untuk dipasarkan keseluruh wilayah Sumsel.

"Ada dua tersangka yang masih hidup. Penyelidikan ini akan dikembangkan lagi, mencari bandar lain," terang dia.

Selain narkoba, petugas juga mendapatkan puluhan senjata jenis pedang, senjata api rakitan, dan timbangan bersama buku rekap hasil penjualan narkoba. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik