Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Menaker Dorong Perusahaan Tingkatkan Kompetensi Pekerjanya

Ardi Teristi Hardi
18/1/2017 22:41
Menaker Dorong Perusahaan Tingkatkan Kompetensi Pekerjanya
(MI/PANCA SYURKANI)

MENTERI Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan untuk mengantisipasi kompetisi pascapenerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sangat penting melengkapi para pekerja Indonesia dengan keterampilan dan kompetensi yang tepat.

Pemerintah melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan mempercepat proses sertifikasi untuk sekitar 120.000 profesional pada tahun ini dengan melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi di seluruh Indonensia.

Hanif juga mengatakan terdapat banyak tantangan untuk upaya ini, dan satu di antara yang paling menantang di Indonesia dan ASEAN ialah keengganan perusahaan untuk mendorong para pekerjanya agar meningkatkan kompetensi.

Beberapa perusahaan masih melihat pengembangan pekerja sebagai cost dan mengkhawatirkan naiknya permintaan kompensasi dari pekerja pascapeningkatan kompetensi.

Namun, Menaker mengaku lega karena beberapa perusahaan telah mendukung upaya tersebut. Salah satu contoh perusahaan ialah Pertamina yang telah meluncurkan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertamina pada 2016, dan hingga sekarang telah menerbitkan ratusan sertifikat kepada para profesional di sektor energi, khususnya pada aspek kelautan dan HSSE.

Hanif mengatakan, sektor-sektor usaha termasuk BUMN dan swasta memang sangat diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan kompetensi para para pekerja.

"Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan termasuk sektor bisnis, kelompok think thank dan masyarakat pada umumnya dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut," kata dia saat memberi sambutan dalam acara Pertamina International Learning Conference (PILC) di Yogyakarta, Rabu (18/1) malam.

Oleh karena itu, lanjut dia, pelaksanaan PILC sangat esensial untuk menstimulasi kolaborasi di antara para pemangku kepentingan guna menemukan solusi terbaik dalam mengatasi tantangan pengembangan SDM di Indonesia.

Direktur SDM, IT, dan Umum Pertamina Dwi Wahyu Daryoto mengatakan sumber daya manusia (SDM) merupakan modal penting perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan kompetisi global maupun upaya mencapai visi perusahaan. Kondisi dunia yang tanpa batas dan kompetisi yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk membekali SDM-nya dengan kemampuan dan kompetensi lebih tinggi.

"Oleh karenanya kerjasama yang erat di antara para pemangku kepentingan sangat krusial untuk mengatasi tantangan di masa kini dan masa yang akan datang, khususnya di bidang pengelolaan SDM. Untuk itu, Pertamina berinisiatif memperkenalkan Pertamina International Learning Conference yang baru kali pertama dilaksanakan tahun ini dengan mengangkat tema 'Leading from ASEAN: From Awareness to Actions'," kata Dwi.

Dengan PILC ini, dalam dua hari ke depan, berbagai perusahaan unggul, pemerintah, dan sekolah-sekolah bisnis di Indonesia dan ASEAN akan saling berbagi, belajar, dan berdiskusi tentang bagaimana ASEAN dapat menyediakan kesempatan dan tantangan untuk pembelajaran dan pengembangan kapasitas SDM. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik